Jumlah ismiyah dan Jumlah fi'liyah, kalimat sempurna dalam bahasa Arab

Kalimat sempurna dalam bahasa Arab (jumlah ismiyah dan jumlah fi'liyah)

Assalamu'alaikum, teman-teman sekalian. Semoga kalian dan keluarga dalam keadaan baik. Kalian tentu sedang belajar bahasa Arab, bukan? Di pelajaran bahasa Arab kali ini kita akan sedikit mengenal Jumlah Mufiidah atau bahasa kitanya adalah kalimat sempurna yang minimal punya subjek dan predikat. Kalimat di sini bukan kata seperti di awal pelajaran kita tentang kalimah (isim, fi'il dan huruf). Dalam bahasa Inggris disebut sentence, sehingga jelas dan tidak salah paham antara kalimat dalam bahasa Indonesia dengan kalimah dalam bahasa Arab.

Kalimat atau sentence atau jumlah mufidah ada dua macam yaitu: Jumlah ismiyah dan jumlah fi'liyah. Jumlah ismiyyah (الْجُمْلَةُ الْاِسْمِيَّةُ) yaitu kalimat yang diawali dengan isim atau kata benda.

Contoh:
- anaa mariidhun ( أَنَا مَرِيْضٌ ): saya sakit
- haadzaa kitaabun ( ه‍َذَا كِتَابٌ ): ini sebuah buku

Nah, contoh di atas adalah jumlah ismiyah karena dimulai dengan isim yaitu: anaa dan haadzaa. Anaa dan haadzaa sebagai subjek (mubtada') sedangkan mariidhun dan kitaabun sebagai predikat atau pelengkap (khobar).

Jumlah Ismiyah terdiri dari dua bagian seperti contoh di atas yaitu mubtada' (الْمُبْتَدَءُ) dan khobar (الخَبَرُ). Mubtada' adalah subjek dalam bahasa Indonesia, sedangkan khobar adalah predikat atau pelengkap. Ada ketentuan atau aturan dalam membuat jumlah ismiyyah. Berikut ini aturan atau ketentuan jumlah ismiyah.

1.mubtada' adalah pokok pembicaraan sedangkan khobar menjelaskan tentang mubtada'.

2.mubtada dan khobar merupakan isim marfu (isim yg secara umum berharokat akhir dhommah).
contoh:
- rumah itu besar
al-baitu kabiirun (الْبَيْتُ كَبِيْرٌ)
Subjek (al-baitu) dan predikat (kabiirun) sama-sama marfu' berakhir dhommah. Ada kata yang memang tidak berakhir dengan dhommah, contohnya: anaa, haadzaa, haadzihi, dll.

3.mubtada' asalnya terletak di depan, jika ditaruh di belakang
nama nya mubtada' muakhkhor. Khobar asalnya di belakang,kalau ditaruh di depan namanya khobar muqoddam.
contoh:
- fii quluubihim marodhun (فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَرَضٌ)
di dalam hati mereka ada penyakit
Lafazh maroodhun adalah subjek atau mubtada yang ditaruh di belakang.

4.mubtada umumnya berupa isim ma'rifah sedangkan khobar umum nya isim nakiroh. Seperti pada contoh di bawah ini.

- anaa thoolibun (أَنَا طَالِبٌ) aku seorang pelajar
- haadzihii baqorotun (هَذِهِ بَقَرَةٌ) ini seekor sapi betina

Pada contoh tersebut, kata anaa dan haadzihi adalah kata benda spesifik atau disebut isim ma'rifah bukan nakiroh (umum). Sementara itu, kata thoolibun dan baqorotun adalah isim nakiroh , umumnya berakhir dengan tanwin.

5.khobar harus sama dg mubtada' dari:
a.i'robnya (sama-sama marfu')
contoh:
haadzaa kitaabun (هَذَا كِتَابٌ) bukan haadza kitaabin (هَذَا كِتَابٍ) dan juga bukan haadza kitaaban (هَذَا كِتَابًا).

b.jenisnya (mudzakkar atau muannats)
contoh:
haadzaa thobiibun (هَذَا طَبِيْبٌ) bukan haadzaa thobiibatun (هَذَا طَبِيْبَةٌ)
c.bilangan nya
jika mubtada 1 maka khobar juga 1, jika mubtada berjumlah dua khobar juga dalam bentuk dua (mutsanna).
contoh:
haadza kitaabun (هَذَا كِتَابٌ) bukan haadzaa kitaabaani (هَذَا كِتَابَانِ)

Jumlah fi'liyah adalah kalimat yang diawali dengan kata kerja atau fi'il. Pelaku dari kata kerja tersebut biasanya ditaruh setelah kata kerja tersebut.
Contoh:
- Zaid telah pergi ke masjid
dzahaba zaidun ilal masjid (ذَهَبَ زَيْدٌ إِلَى الْمَسْجِدِ)
- Ali telah membunuh anjing itu
qotala 'aliyyun al-kalba (قَتَلَ عَلِيٌّ الْكَلْبَ)

Kalimat di atas diawali kata kerja dzahaba dan qotala diikuti pelaku (faa'il) yaitu zaid dan aliy. Pelakunya marfu' atau umumnya berakhir dhommah.

Cukup sekian pelajaran bahasa Arab kita tentang jumlah mufiidah atau kalimat sempurna dalam bahasa Arab yaitu jumlah ismiyah dan jumlah fi'liyah. Semoga kalian paham dan mengerti. Jangan lupa baca postingan sebelumnya tentang bahasa Arab agar semakin paham. Thanks