Sunday, July 19, 2020

Kepemilikan dalam bahasa Arab dan contohnya (Idhofah)

Kepemilikan dalam bahasa Arab dan contohnya (Idhofah)

Bagi orang yang pernah belajar bahasa Arab dasar, pasti sering mendengar istilah idhofah. Apa itu idhafah? Idhofah merupakan penyandaran atau penisbatan suatu isim ke isim yang lain, misal: rumah pak ustad, cincin emas, azab kubur, dll. Idhofah bisa memiliki arti milik, di dalam atau dari. Jadi, kalau kalian ingin membuat frase kepemilikan, kalian bisa memakai idhofah.

Idhofah memiliki dua bagian, yaitu: mudhoof (مُضَافٌ) dan mudhoofun ilaihi (مُضَافٌ إِلَيْهِ). Pada contoh yang saya sebut di atas, kata rumah, cincin dan azab disebut mudhoof. Inilah kata yang akan disandarkan. Kata ustadz, emas, dan kubur disebut mudhoofun ilaihi atau yang disandari.
- rumah pak ustadz: baitu al-ustaadzi (بَيْتُ الْأُسْتَاذِ)
- cincin emas: khotamu dzahaabin (خَتَمُ ذَهَبٍ)
- azab kubur: 'adzaabu al-qobri (عَذَابُ الْقَبْرِ)
- utusan Alloh: rosuululloohi (رَسُوْلُ ٱللّٰهِ)
- baitulloohi (بَيْتُ ٱللّٰهِ)
- nabiyyulloohi (نَبِيُّ ٱللّٰهِ)
Pada contoh tersebut kalian bisa melihat bahwa kata baitu, khotamu dan 'adzaabu tidak berakhir tanwin atau berawalan alif lam. Sementara itu, kata ustaadzi, dzahabin dan kubri berakhir kasroh. Jadi, ada ketentuan atau aturan cara membuatnya.

Ada aturan dalam membuat idhofah seperti di atas yaitu:
a.Mudhof tidak boleh memakai tanwin (jadi tanwinnya harus diganti)
contoh:
- baitul ustaadzi (بَيْتُ الْأُسْتَاذِ), benar!
baitun al-ustaadzi (بَيْتٌ الْأُسْتَاذِ), salah karena pakai tanwin
- khotamu dzahabin (خَتَمُ ذَهَبٍ), benar khotamu tanpa tanwin
khotamun dzahabin (خَتَمٌ ذَهَبٍ), salah karena khotamun pakai tanwin
- dll.
b.Mudhof tidak boleh memakai alif lam. Jadi kata baitu di atas tidak boleh menjadi al-baitu.
contoh:
- baitul ustaadzi (بَيْتُ الْأُسْتَاذِ) : benar!
- al-baitul ustaadzi (الْبَيْتُ الْأُسْتَاذِ) : salah karena pakai Al
- khotamu dzahabin (خَتَمُ ذَهَبٍ): benar
- al-khotamu dzahabin (الْخَتَمُ ذَهَبٍ): salah karena ada Al
- buku milik Zaid: kitaabu zaidin (كِتَابُ زَيْدٍ): benar!
- al-kitaabu zaidin (الْكِتَابُ زَيْدٍ): salah karena pakai Al
c.Mudhof ilaihi atau kata yang kedua (yang disandari) selalu majrur atau dalam bahasa lain berharokat akhir kasroh.
contoh:
- baitu al-ustaadzi (بَيْتُ الْأُسْتَاذِ): benar ustaadzi berakhir kasroh
- baitu al-ustaadzu (بَيْتُ الْأُسْتَاذُ): salah karena berakhir dhommah
- khotamu dzahabin (خَتَمُ ذَهَبٍ): benar!
- khotamu dzahabun (خَتَمُ ذَهَبٌ): salah!
- kitaabu zaidin (كِتَابُ زَيْدٍ): benar!
- kitaabu zaidun (كِتَابُ زَيْدٌ): salah!

Demikianlah pelajaran bahasa Arab dasar tentang idhofah yang meliputi mudhoof, mudhoof ilaihi dan contoh pemakaiannya. Semoga kalian paham, jika belum silahkan ulangi membaca sambil memikirkannya. Sering-sering lah menghafal kosakata bahasa Arab agar mudah untuk memahami idhofah dan pelajaran yang lain.

No comments:

Post a Comment

Silahkan kalian berkomentar dengan sopan, komentar kalian berguna untuk kemajuan blog ini