Thursday, August 27, 2020

Fi'il amr atau Kata kerja perintah dan tashrifnya dalam bahasa Arab

Fi'il amr atau Kata kerja perintah dan tashrifnya dalam bahasa Arab

Setiap orang tentulah pernah diperintah atau memerintah orang lain, baik itu temannya sendiri atau anaknya atau mungkin pembantunya. Dalam bahasa Indonesia kita menggunakan kata kerja diikuti tanda seru untuk menyatakan perintah, atau kata kerja yang diucapkan dengan nada tinggi. Untuk memperlembut perintah atau agar terdengar lebih sopan, biasanya kita menambahkan kata "lah" setelah kata kerja perintah. Lalu bagaimana cara menyatakan perintah dalam bahasa Arab? Di sini kita akan membahasnya.

Kata kerja perintah dalam bahasa Arab atau dikenal dengan sebutan fi'il 'amr, dibentuk dari fi'il mudhari' (kata kerja sekarang) orang kedua: kamu, kalian berdua, kalian. Untuk memahami pelajaran ini, kalian harus tahu tentang tashrif fi'il mudhori terlebih dahulu di pelajaran sebelumnya. Di tashrif fi'il mudhari "yaktubu", kita telah mengetahui kata kerja untuk orang kedua sebagai berikut.

  • anta taktubu (أَنْتَ تَكْتُبُ), kamu (pria) menulis
  • antumaa taktubaani (أَنْتُمَا تَكْتُبَانِ), kalian berdua menulis
  • antum taktubuuna (أَنْتُمْ تَكْتُبُوْنَ), kalian menulis

  • anti taktubiina (أَنْتِ تَكْتُبِيْنَ), kamu (perempuan) menulis
  • antumaa taktubaani (أَنْتُمَا تَكْتُبَانِ), kalian berdua menulis
  • antunna taktubna (أَنْتُنَّ تَكْتُبْنَ), kalian menulis

Dari daftar di atas, tashrif kata kerja bahasa Arab ada 5 yang perlu kalian hafal karena untuk yang dua orang laki-laki atau dua perempuan sama yaitu antumaa taktubaani. Lalu bagaimana cara mengubah ke-6 kata kerja di atas menjadi fi'il amr atau kata perintah? Kalian hilangkan huruf TA (ت) di awal kata kerja tersebut, kasih sukun pada huruf terakhir kata "taktubu" atau buang huruf nun di akhir kata kerja yang berbunyi "taktubiina, taktubaani" sehingga keenam kata kerja tersebut menjadi "ktub, ktubaa, ktubuu,, ktubii, ktubaa, ktubna". Kemudian kasih huruf alif di awal kata kerja tersebut (fi'il amr diawali dengan huruf alif atau hamzah washol).

Harokat huruf alif (hamzah washol) bisa dhommah bisa juga fathah tergantung huruf kedua kata kerja tersebut (ka-TA-ba) di fi'il mudhari (yak-TU-bu). Jika huruf kedua tersebut dhommah (yak-TU-bu), huruf alif dibaca "U" menjadi "uktub". Jika huruf kedua kata kerja tersebut berharokat fathah atau kasroh (misal: qo-RO-a,, yaq-RO-u), huruf alif dibaca "I" menjadi " iqro' ".

Berikut ini fi'il amr dari kata kerja menulis (kataba-yaktubu) setelah membuang huruf TA, mensukun huruf terakhir (BA) atau menghapus huruf nun, kemudian menambahkan alif.

  • kepada 1 orang laki-laki: uktub (اُكْتُبْ), tulislah !
  • kepada 2 orang laki-laki: uktubaa (اُكْتُبَا), tulislah !
  • kepada banyak laki-laki: uktubuu (اُكْتُبُوْا), tulislah !

  • kepada 1 wanita: uktubii (اُكْتُبِيْ), tulislah !
  • kepada 2 wanita: uktubaa (اُكْتُبَا)
  • kepada 3 wanita atau lebih: uktubna (اُكْتُبْنَ)

Perlu diingat bahwa fi'il amr atau kata kerja perintah itu diawali dengan hamzah washol (alif tanpa simbol angsa di atasnya, ا). Jika terletak di awal kalimat, huruf alif tersebut dibaca "U" atau "i" sesuai ketentuan di atas. Tetapi jika diawali huruf lain atau terletak di tengah kalimat, huruf alif tidak dibaca.

Contoh: - uktub (اُكْتُبْ), huruf u dibaca - waktub (وَ ٱكْتُبْ), huruf alif tak dibaca karena didahului wawu (وَ), jadi bukan dibaca "wa uktub".
Contoh kata kerja lain:

  • qoROa -- yaqROu -- iqro' (اِقْرَأْ), bacalah !
  • dzaHAba -- yadzHAbu -- idzhab (اِذْهَبْ), pergilah
  • jaLAsa --yajLIsu -- ijlis (اِجْلِسْ), duduklah !

Perhatikan contoh di atas, huruf kedua yang dicetak tebal berharokat fathah atau kasroh sehingga alif untuk fi'il amrnya dibaca "i" yaitu "idzhab, iqro', ijlis" bukan "udzhab, uqro', ujlis" berbeda dengan kaTAba yakTUbu.

Semoga penjelasan kata kerja perintah atau fi'il amr ini bisa membantu Anda memahami bahasa Arab dengan lebih mudah. Anda bisa mengulang-ulang kata kerja tersebut agar ketika menemukan fi'il mudhari' yang lain, Anda bisa menebak fi'il amr nya. Jika bingung, silahkan tulis di kolom komentar. Thanks

1 comment:

  1. تَكْتُبْنَ huruf nun di akhir tidak dihilangakan ya kak? Fiil amarnya jadi اُكْتُبْنَ ?

    ReplyDelete

Silahkan kalian berkomentar dengan sopan, komentar kalian berguna untuk kemajuan blog ini