Selamat datang para pembaca sekalian, semoga kalian dan keluarga kalian sehat-sehat saja. Di pelajaran bahasa Arab sebelumnya, kita telah membahas kata ganti dalam bahasa Arab atau dikenal dengan sebutan dhamir. Kali ini kita akan mengenal isim mutsanna atau kata benda yang menunjukkan dua: misal dua rumah, dua pria, dua mobil, dll. Bagi kalian yang sedang belajar bahasa Arab dasar, hal ini sangat penting untuk diketahui. Kalian yang sudah pernah les bahasa Arab pasti sudah paham.
Isim mufrod (kata benda tunggal) dalam bahasa Arab umumnya berakhir dengan -un, misalnya: baitun, masjidun, ustaadzun, rojulun, dll. Untuk menunjukkan dua orang maka kita perlu mengubah akhiran (suffix) un menjadi aani, atau dengan kata lain kita harus menambahkan huruf alif dan nun setelah isim mufrod tersebut.
Contoh isim mufrod ke mutsanna:
- Seorang pria: rojulun ( رَجُلٌ )
dua orang pria: rojulaani ( رَجُلَانِ )
- Sebuah rumah: baitun ( بَيْتٌ )
dua buah rumah: baitaani ( بَيْتَانِ )
- Sebuah mobil: sayyaarotun ( سَيَّارَةٌ )
dua buah mobil: sayyaarotaani ( سَيَّارَتَانِ )
- Seekor sapi betina: baqorotun ( بَقَرَةٌ )
dua ekor sapi: baqorotaani ( بَقَرَتَانِ )
Pada contoh di atas kalian bisa melihat kata rojulun menjadi rojulaani, baitun menjadi baitaani, dan sayyaarotun menjadi sayyaarotaani. Jadi, kita hanya menambah aani atau alif dan nun. Kata sayyaarotun dan baqorotun berakhir dengan taa bulat (taa marbuthah) sehingga kita mengubah dulu menjadi huruf taa biasa, kemudian baru ditambah aani. Mudah, kan?
Menambahkan aani itu jika isim dalam keadaan marfu' atau keadaan asalnya. Jika dalam kalimat kita melihat isim didahului huruf jarr atau isim tersebut berfungsi sebagai objek, kita bukan menambah aani tetapi aini atau yaa dan nun.
Contoh:
- di sebuah rumah: fii baitin ( فِيْ بَيْتٍ )
di dalam dua rumah: fii baitaini ( فِيْ بَيْتَيْنِ )
Jadi, baitun jika mengikuti huruf jarr kan menjadi baitin. Jika rumahnya dua mengikuti huruf jarr, kita tambahkan ya dan nun alias aini, bukan aani. Jadi bukan fii baitaani, tetapi baitaini.
Contoh:
- saya bertemu satu orang pria
marortu bi rojulin ( مَرَرْتُ بِرَجُلٍ )
- saya bertemu dua orang pria
marortu bi rojulaini ( مَرَرْتُ بِرَجُلَيْنِ )
Kenapa kita memakai rojulaini bukan rojulaani? Karena kata rojulun tersebut didahului huruf jarr.
Contoh:
- saya melihat seorang pria
roaitu rojulan ( رَئَيْتُ رَجُلًا )
- saya melihat dua orang pria
roaitu rojulaini ( رَئَيْتُ رَجُلَيْنِ )
Kenapa kita memakai rojulaini bukan rojulaani? Karena kata rojulun di sini berfungsi sebagai objek dari kata kerja roaitu. Rojulun jika sebagai objek menjadi rojulan.
Kesimpulannya secara ringkas ialah: bentuk dual dari isim mufrod itu dengan cara menambah aani atau alif dan nun. Akan tetapi, jika isim tersebut didahului huruf jarr (lihat pelajaran sebelumnya) atau isim tersebut berfungsi sebagai objek, kita tambahkan aini atau ya dan nun.
Demikianlah pelajaran bahasa Arab tentang isim mutsanna, guys. Semoga kita bisa belajar bahasa Arab dengan semangat dan diberi kemudahan. Agar tidak bingung silahkan kalian baca-baca postingan saya sebelumnya tentang bahasa Arab ini. Thanks
No comments:
Post a Comment
Silahkan kalian berkomentar dengan sopan, komentar kalian berguna untuk kemajuan blog ini