Friday, August 7, 2020

Al-asmaaul Khamsah (Isim yang Lima) dalam bahasa Arab dan Contohnya


Al-asmaaul Khamsah (Isim yang Lima) dalam bahasa Arab dan Contohnya

Assalaamu'alaikum, saudara-saudara sekalian. Apakah kalian semua masih semangat belajar bahasa Arab? Semoga kita tetap semangat untuk mempelajari bahasa Arab sampai kita paham dan bisa berbincang-bincang dalam bahasa Arab, bisa membaca kitab-kitab kuning berbahasa Arab, dan lain-lain. Jika kita belum bisa menguasai bahasa Arab secara mendalam, minimal kita bisa menguasai dasar-dasarnya sehingga kita bisa lebih mudah mempelajari yang lain. Di pelajaran bahasa Arab kali ini kita akan mengenal Al-asmaaul khomsah (الأَسْمَاءُ الْخَمْسَةُ) atau Isim yang lima, yang jumlahnya memang ada lima.

Apa itu al-asmaaul khamsah? Secara sederhana asmaul khomsah adalah isim-isim yang memiliki i'rob sama ketika dalam posisi mudhof (mudhaf), dan menyelisihi isim yang umum. Isim pada umumnya memiliki tanda i'rob dhommah ketika marfu', fathah ketika manshub, dan kasroh ketika majrur. Jika isim yang umum itu berposisi sebagai mudhaf, harokat akhirnya tinggal diubah dari tanwin un, an, in menjadi u,a,i.

Contoh:
- buku milik Zaid (Zaid's book)
kitaabun + Zaidun --> kitaabu Zaidin (كِتَابُ زَيْدٍ)
- rumah seorang guru
baitun + mudarrisun --> baitu mudarrisin (بَيْتُ مُدَرِّسٍ)
- pena milik pak ustadz
qolamun + al-ustaadzu --> qolamul ustaadzi (قَلَمُ الْأُسْتَاذِ)

Pada contoh di atas kalian bisa melihat isim kitaabun, baitun dan qolamun ketika diidhofahkan (berposisi sebagai mudhof) hanya akhirannya saja yang berubah dari -un menjadi -u, sehingga menjadi kitaabu, baitu dan qolu dan tidak ada penambahan huruf lagi. Asmaaul khomsah berbeda, guys. Ketika sebagai mudhaf, tidak cukup berakhir dengan U saja, tetapi ditambah huruf waw jika marfu, alif jika manshub dan ya jika majrur.

Sebelum aku beri contoh tentang asmaul khomsah dalam pemakaian, kita hafalin dulu lima isim tersebut yaitu:
1.ayah: abun (أَبٌ)
2.kerabat suami or istri/ipar: hamun (حَمٌ)
3.saudara laki-laki: akhun (أَخٌ)
4.mulut: famun (فَمٌ)
5.pemilik: dzuu (ذُوْ)

Sebagaimana telah saya sebutkan sebelumnya, asmaul khomsah ini ketika sebagai mudhof tidak seperti isim pada umumnya yang hanya diubah dari UN menjadi U, AN menjadi A, dan IN menjadi I. Akan tetapi asmaul khomsah ini ditambah dengan waw jika marfu, alif jika manshub, dan ya jika majrur.
Contoh:
- ayah(nya) Zaid
Zaid's father bukan Mr Zaid !
abun+zaidun -> abuu zaidin (أَبُوْ زَيْدٍ) bukan (أَبُ زَيْدٍ)
- kerabat Mahmud
hamun+mahmuudun -> hamuu mahmuudin (حَمُوْ مَحْمُوْدٍ) bukan (حَمُ مَحْمُوْدٍ)
- saudara laki-laki Ali
akhun+'aliyyun -> akhuu 'aliyyin (أَخُوْ عَلِيٍّ) bukan (أَخُ عَلِيٍّ)
- mulutmu
famun+ka --> fuuka (فُوْكَ) bukan famuka (فَمُكَ) bukan fuka (فُكَ)
- hartawan (pemilik harta)
dzuu+maalun --> dzuu maalin (ذُوْ مَالٍ) bukan (ذُ مَالٍ)

Pada contoh di atas kalian bisa melihat bahwa kata abun ditambah zaidun menjadi abuu zaidin, kata abu mendapat tambahan huruf waw karena marfu. Isim umumnya tidak ditambah waw seperti pada kata kitaabun plus zaidun menjadi kitaabu zaidin tanpa tambahan waw. Jika asmaul khomsah tadi manshub (sebagai objek), tambahkan alif. Jika majrur (mengikuti huruf jarr), tambahkan ya. Khusus untuk famun menjadi fuu, faa dan fii, bukan famuu atau famaa atau famii. Dzu (pemilik, yang punya..) tidak bisa berdiri sendiri, harus kita tambahkan isim agar ada artinya, misal: dzuu maalin (pemilik harta), dzuu baitin (pemilik rumah), dll.

Contoh:
- saya melihat ayah (nya) zaid
roaitu abaa zaidin (رَأَيْتُ أَبَا زَيْدٍ) bukan (رَأَيْتُ أَبَ زَيْدٍ)
I have seen Zaid's father bukan I have seen Mr. Zaid
- saya bertemu bapaknya Zaid
marortu bi abii zaidin (مَرَرْتُ بِأَبِيْ زَيْدٍ) bukan (مَرَرْتُ بِأَبِ زَيْدٍ)

- saya melihat kerabat pak Mahmud
roaitu hamaa mahmuudin (رَأَيْتُ حَمَا مَحْمُوْدٍ) bukan (رَأَيْتُ حَمَ مَحْمُوْدٍ)
- saya bertemu dengan kerabatnya Ali
marortu bi hamii 'aliyyin (مَرَرْتُ بِحَمِيْ عَلِيٍّ)

- saya melihat saudara laki-laki Ali
roaitu akhoo 'aliyyin (رَأَيْتُ أَخَا عَلِيٍّ) bukan (رَأَيْتُ أَخَ عَلِيٍّ)
- aku bertemu dengan saudara laki-laki Ali
marortu bi akhii 'aliyyin (مَرَرْتُ بِأَخِيْ عَلِيٍّ)

- aku telah melihat mulutmu
roaitu faaka (رَأَيْتُ فَاكَ) bukan (رأَيْتُ فَكَ)
- aku memperhatikan mulutmu
anzhuru ilaa fiika (أَنْظُرُ إِلَى فِيْكَ)

- saya melihat hartawan
roaitu dzaa maalin (رَأَيْتُ ذَا مَالٍ) bukan (رَأَيْتُ ذَ مَالٍ)
- saya bertemu dengan hartawan
marortu bi dzii maalin (مَرَرْتُ بِذِيْ مَالٍ)

Demikianlah pembahasan sedikit tentang asmaul khomsah atau isim-isim yang lima, yang memiliki i'rob berbeda dari isim umumnya jika dalam posisi mudhof. Kalian bisa membaca pelajaran bahasa Arab sebelumnya tentang idhofah atau penyandaran yang juga bisa berarti kepemilikan. Thanks

No comments:

Post a Comment

Silahkan kalian berkomentar dengan sopan, komentar kalian berguna untuk kemajuan blog ini