Sunday, August 30, 2020

Aplikasi untuk membuat game Android di Hp, AIDE vs Java N-IDE


Tahukah kalian apa itu AIDE dan Java N-IDE? Setiap orang yang berkecimpung di dunia game dan aplikasi Android seharusnya sudah tahu. AIDE merupakan singkatan dari Android Integrated Development Environment, sedangkan Java N-IDE ialah Java Native Integrated Development Environtment. Kedua aplikasi hp ini adalah alat atau software hp yang digunakan untuk membuat game atau aplikasi Android tanpa PC dan tanpa laptop. Jadi, kamu yang sedang bingung mencari tutorial atau cara membuat aplikasi Android di hp dengan aplikasi ini, rajin-rajinlah berkunjung ke blog ini atau kamu bisa menyimpannya di bookmark browser chrome atau opera. Kalian yang biasa membuat aplikasi Android di PC atau membuat game Android di laptop, biasanya menggunakan software Android Studio atau Eclipse. Untuk memanfaatan alat-alat tersebut (Android Studio, Eclipse, Android IDE dan Java N IDE), kita perlu belajar bahasa programming (pemrograman) dasar. Bahasa pemrograman yang dipakai untuk membuat aplikasi Android adalah Java atau kotlin.

Sebenarnya ada aplikasi lain yang bisa digunakan untuk membuat game Android di hp, misalnya Terminal IDE dan Anacode IDE, saya pernah memakainya. Akan tetapi, saya merekomendasikan aplikasi Aide dan Java Nide karena berbagai kelebihannya (meskipun punya kekurangan juga). Apabila kalian pernah belajar Android Studio apalagi sudah sering membuat aplikasi Android dengan Android Studio, tentu sangat mudah untuk menggunakan Java N-Ide atau Aide. Kalian hanya perlu menyesuaikan diri atau mengenal letak-letak folder, setingan maupun fungsi-fungsi yang ada di kedua aplikasi ini. Dalam waktu sejam atau maksimal sehari, kalian bisa mahir menggunakan aplikasi tersebut. Keuntungannya ialah kita bisa belajar java, Android dan membuat game langsung di hp tanpa perlu repot-repot membawa laptop kemana-mana. Bagi kalian yang belum pernah belajar bahasa pemrograman Java, insya Allah di blog ini saya akan memposting pelajaran bahasa Java dasar buat pemula ataupun Java OOP, dan tentunya pelajaran Android ataupun membuat aplikasi Android.

Apakah kita bisa mendapatkan penghasilan dari membuat aplikasi android? Kalian tentu pernah mendengar game "Flappy bird", atau mungkin pernah memainkannya. Game ini grafiknya sangat sederhana, mungkin anak SD sudah pintar menggambar burung seperti di game flappy bird. Saya membaca komentar di internet, sebagian orang berkata bahwa game flappy bird itu seperti aplikasi Hello word di Android atau di Java. Itu artinya semua developer game 99% bisa membuatnya (mungkin dalam hitungan jam). Saya sendiri sudah pernah membuat dua game Android dengan hp. Satu game mirip flappy bird, dan yang satu mirip game "Mario" yang tentu lebih rumit. Akan tetapi, Saya tidak tahu apakah bisa membuat game flappy bird tersebut. Game sederhana flappy bird tersebut ternyata (menurut kabar viral di berbagai media) bisa mendapat puluhan juta donlod dan bisa meraup keuntungan sekitar $50k per hari atau sekitar Rp 22Milyar per bulan, wow! Simple tapi adiktif. Memang tidak semua game sederhana bisa se-viral itu, tetapi kalian harus optimis. Siapa tahu dengan modal sedikit bahasa Java dan Android, kalian bisa membuat game "the next flappy bird" dan viral. Zaman sekarang serba mudah untuk mem-viralin sesuatu.

Selain flappy bird, ada game yang tak asing di telinga yaitu "Candy Crush Saga", yang menurut kabar bisa mendapat pundi-pundi dollar sekitar $945 juta di tahun 2018 dari Candy Crush Saga saja (belum judul game yang lain). $945juta itu sekitar Rp 1.18 trilyun per bulan di tahun 2018, mungkin bisa mengalahkan keuntungan film box office Hollywood yang paling laris. Jadi kalian bapak-bapak, ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, dan kalian yang nggak sekolah yang ingin penghasilan sampingan atau mencari duit dari internet, jangan pesimis. Kita perlu belajar dan tetap belajar. Untuk membuat game Android kita perlu belajar dasar-dasar Java dan OOP, dan dasar-dasar Android.

Aplikasi apa yang harus saya gunakan untuk belajar Java, belajar Android dan membuat game Android di hp, apakah Android IDE (AIDE) ataukah Java N-IDE? Kali ini saya akan berusaha menyebutkan kelebihan dan kekurangan kedua aplikasi tersebut berdasarkan pengalaman saya. Saya pernah membuat game simple mirip "flappy bird" dan mirip game "Mario" dengan AIDE. Sedangkan dengan Java N-IDE, saya baru pernah membuat game mirip "Flappy Bird". Dengan Java Nide saya lebih banyak belajar java dan Android. Jadi, kedua aplikasi tersebut memang cocok banget buat kalian yang sedang mencari cara membuat aplikasi android dengan coding baik game sederhana maupun yang lebih keren, yang penting kalian siap belajar bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi android, yaitu Java.

Kelebihan atau nilai plus Android IDE (AIDE).

  • Ukuran aplikasi lebih kecil dari Java N-IDE sekitar 57mb ketika sudah diinstal (mungkin di hp kalian beda dikit ukurannya)
  • Selalu diupdate ke versi terbaru mengikuti perkembangan smartphone Android, sehingga banyak perbaikan (maklum, aplikasi berbayar)
  • Bisa digunakan untuk belajar Java, Belajar Android, membuat aplikasi atau game Android dan bisa untuk membuat game Android dengan framework LibGdx sehingga kalian bisa membuat game 2D atau 3D. LibGdx memakai bahasa Java, cocok buat kalian yang tahu dasar-dasar Java (yang belum tahu juga bisa belajar)
  • AIDE menyajikan latihan bahasa Java dan Android dasar meskipun belum banyak, tetapi sering diupdate (kebanyakan tutorial dan exercisenya berbayar)
  • Layar di AIDE mudah di-scroll atau digeser ketika kita menulis code yang panjang
  • Ketika kita menulis jenis Class, secara otomatis muncul popup untuk import referensi Class tersebut, sehingga kita tidak perlu mikir import class lagi (kecuali ada class yang sama)
  • Android AIDE ini bisa mengimport library tambahan yang diperlukan aplikasi kita (misal: Android support library v7).
  • Android IDE ini mendukung UI designer sehingga mempermudah kita membuat tampilan Layout aplikasi atau game tanpa banyak menulis coding xml (tapi fitur ini berbayar)
  • Sama dengan Java N-IDE, AIDE juga menampilkan notifikasi error jika code yang kita tulis salah

Kekurangan atau nilai minus Android IDE (AIDE)

  • Hampir semua fitur pentingnya tidak gratis alias berbayar, terutama fitur UI designer, tutorial java dan Android, dan masih banyak yang lainnya.
  • Tampilan halaman ataupun folder project Android rumit dan kurang user-friendly (menurut saya), berbeda dengan Java Nide yang sederhana dan mudah dipahami oleh pemula sekalipun.
  • Versi gratis dari AIDE ini sepertinya tidak menyediakan fitur untuk menambahkan file dari memori hp atau eksternal, padahal kan kita perlu menambah gambar logo, audio, dan file lain yang diperlukan oleh aplikasi kita. Saya harus menambahkan file tersebut secara manual dengan aplikasi X-plore filemanager, dan mencari folder di Resources untuk menaruh file tersebut (ini menurut saya ribet dan memakan waktu). Kalian bisa membeli yang versi berbayar kalau mampu dan mau.
  • Tampilan halaman coding di AIDE warnanya tidak bisa digonta-ganti dengan theme yang berbeda, mungkin kalian bisa bosan. Java N Ide menyediakan theme berbeda-beda yang keren tapi berbayar.
  • Selalu minta terhubung dengan internet

Kelebihan atau nilai Plus Java N IDE

  • Hampir semua fitur Java N Ide 99% gratis kecuali theme yang berbayar. Theme tersedia banyak sekali bagi kalian yang tidak ingin tampilan monoton.
  • Tampilan halaman, folder hierarchy atau susunan folder dan file, dan menu setting terlihat sederhana dan simple. Kalian pertama memakai akan mudah memahaminya, apalagi kalau sudah lama menggunakannya.
  • Untuk menambah file gambar, audio, dll cukup mudah, tinggal klik folder "resources/drawable/logo" kemudian klik tanda plus, kemudian cari file (misal: logo.png) di sdcard atau hp. Dengan demikian kita tidak perlu cara manual dengan file explorer.
  • Di Java Nide semua folder dan file di dalamnya bisa ditampilkan semua dari atas ke bawah dalam hierarchy di panel sebelah kiri, berbeda dengan AIDE yang harus melihat satu per satu.
  • Java N-Ide juga mendukung multitab seperti AIDE sehingga kita bisa membuka beberapa halaman.
  • Seperti AIDE, Java IDE ini juga bisa langsung menginstal aplikasi yang kalian buat di hp

Kekurangan atau minus Java N-IDE.

  • Ukuran aplikasi besar banget (lebih besar dari AIDE) sekitar 100mb lebih ketika sudah diinstal (di hp kalian mungkin lebih kecil)
  • Sudah lama banget nggak pernah diupdate (karena bukan murni aplikasi berbayar)
  • Tidak terintegrasi dengan dengan LibGdx library (mungkin bisa ditambah LibGdx lib jika kalian merasa perlu).
  • Java N-IDE tidak berisi tutorial Android (jadi kalian bisa belajar di internet)
  • Ketika kita mau menggeser atau scrolling layar ke kanan untuk melihat code yang panjang, prosesnya kurang smooth.
  • Popup kurang responsif atau munculnya lama setelah kita mengetik code atau nama Class, sehingga kadang kita harus mikir sendiri dimana letak referensi class tersebut.
  • Kita harus mencari Android support library dan mendownload dari internet untuk ditaruh di folder libs (tidak ada link bawaan).
  • Tidak mendukung dokumentasi Android (dokumentasi Android penting untuk belajar sambil praktek dan kita bisa mengecek langsung Class dan variabel serta methode yang ada di dalamnya). Android Studio tentu dilengkapi dengan dokumentasi yang bisa didonlod.
  • Java N IDE tidak punya UI Designer sehingga kita perlu membuat layout untuk UI sendiri dengan file xml.

Itulah perbedaan atau kelebihan dan kekurangan dari aplikasi Android IDE dan Java N-IDE. Masing-masing punya plus minusnya. Bisakah kalian menyimpulkan mana yang terbaik? Kalau menurut saya, Java N-IDE lebih pas untuk semua orang karena GRATIS alias 99% free (bayarnya hanya kalau kalian ingin membeli berbagai theme untuk tampilan halaman yang tidak membosankan). Memang Java Nide ini memiliki banyak kekurangan untuk orang yang serius ingin mem-publish aplikasi atau game nya di Playstore. Akan tetapi aplikasi ini cukup untuk kita yang ingin fokus belajar bahasa pemrograman Java, belajar Android dasar dan membuat aplikasi atau game Android di hp di mana saja kita berada (tanpa repot membawa laptop atau PC kemana-mana). Nanti, jika kalian sudah paham dasar-dasar Java dan Android, kalian bisa memakai AIDE untuk mengupload game ke Playstore. Kalau sudah yakin, tinggal beli laptop dengan specs tinggi yang pas buat programming dan tinggal download Android Studio yang butuh RAM sekitar 8 sampai 16GB untuk kinerja yang baik. Menurut kabar, laptop dengan RAM 4Gb tidak sanggup menjalankan Android Studio terbaru, bisa "kembang kempis" laptop kalian.

Demikianlah perbandingan antara dua aplikasi Android yang bisa digunakan untuk belajar Java, belajar Android, dan membuat aplikasi atau game Android di hp tanpa PC. Kalian bisa langsung instal Java N IDE dari Playstore. Untuk bisa membuat game sederhana, silahkan bookmark blog ini agar tahu ketika saya memposting tutorial Java dan Android di hp. Untuk tutorial saya akan memakai Java N Ide dulu karena GRATIS dan terjangkau oleh semua kalangan yang minim kuota dan gaji pas-pasan. Thanks for reading

Thursday, August 27, 2020

Fi'il amr atau Kata kerja perintah dan tashrifnya dalam bahasa Arab

Fi'il amr atau Kata kerja perintah dan tashrifnya dalam bahasa Arab

Setiap orang tentulah pernah diperintah atau memerintah orang lain, baik itu temannya sendiri atau anaknya atau mungkin pembantunya. Dalam bahasa Indonesia kita menggunakan kata kerja diikuti tanda seru untuk menyatakan perintah, atau kata kerja yang diucapkan dengan nada tinggi. Untuk memperlembut perintah atau agar terdengar lebih sopan, biasanya kita menambahkan kata "lah" setelah kata kerja perintah. Lalu bagaimana cara menyatakan perintah dalam bahasa Arab? Di sini kita akan membahasnya.

Kata kerja perintah dalam bahasa Arab atau dikenal dengan sebutan fi'il 'amr, dibentuk dari fi'il mudhari' (kata kerja sekarang) orang kedua: kamu, kalian berdua, kalian. Untuk memahami pelajaran ini, kalian harus tahu tentang tashrif fi'il mudhori terlebih dahulu di pelajaran sebelumnya. Di tashrif fi'il mudhari "yaktubu", kita telah mengetahui kata kerja untuk orang kedua sebagai berikut.

  • anta taktubu (أَنْتَ تَكْتُبُ), kamu (pria) menulis
  • antumaa taktubaani (أَنْتُمَا تَكْتُبَانِ), kalian berdua menulis
  • antum taktubuuna (أَنْتُمْ تَكْتُبُوْنَ), kalian menulis

  • anti taktubiina (أَنْتِ تَكْتُبِيْنَ), kamu (perempuan) menulis
  • antumaa taktubaani (أَنْتُمَا تَكْتُبَانِ), kalian berdua menulis
  • antunna taktubna (أَنْتُنَّ تَكْتُبْنَ), kalian menulis

Dari daftar di atas, tashrif kata kerja bahasa Arab ada 5 yang perlu kalian hafal karena untuk yang dua orang laki-laki atau dua perempuan sama yaitu antumaa taktubaani. Lalu bagaimana cara mengubah ke-6 kata kerja di atas menjadi fi'il amr atau kata perintah? Kalian hilangkan huruf TA (ت) di awal kata kerja tersebut, kasih sukun pada huruf terakhir kata "taktubu" atau buang huruf nun di akhir kata kerja yang berbunyi "taktubiina, taktubaani" sehingga keenam kata kerja tersebut menjadi "ktub, ktubaa, ktubuu,, ktubii, ktubaa, ktubna". Kemudian kasih huruf alif di awal kata kerja tersebut (fi'il amr diawali dengan huruf alif atau hamzah washol).

Harokat huruf alif (hamzah washol) bisa dhommah bisa juga fathah tergantung huruf kedua kata kerja tersebut (ka-TA-ba) di fi'il mudhari (yak-TU-bu). Jika huruf kedua tersebut dhommah (yak-TU-bu), huruf alif dibaca "U" menjadi "uktub". Jika huruf kedua kata kerja tersebut berharokat fathah atau kasroh (misal: qo-RO-a,, yaq-RO-u), huruf alif dibaca "I" menjadi " iqro' ".

Berikut ini fi'il amr dari kata kerja menulis (kataba-yaktubu) setelah membuang huruf TA, mensukun huruf terakhir (BA) atau menghapus huruf nun, kemudian menambahkan alif.

  • kepada 1 orang laki-laki: uktub (اُكْتُبْ), tulislah !
  • kepada 2 orang laki-laki: uktubaa (اُكْتُبَا), tulislah !
  • kepada banyak laki-laki: uktubuu (اُكْتُبُوْا), tulislah !

  • kepada 1 wanita: uktubii (اُكْتُبِيْ), tulislah !
  • kepada 2 wanita: uktubaa (اُكْتُبَا)
  • kepada 3 wanita atau lebih: uktubna (اُكْتُبْنَ)

Perlu diingat bahwa fi'il amr atau kata kerja perintah itu diawali dengan hamzah washol (alif tanpa simbol angsa di atasnya, ا). Jika terletak di awal kalimat, huruf alif tersebut dibaca "U" atau "i" sesuai ketentuan di atas. Tetapi jika diawali huruf lain atau terletak di tengah kalimat, huruf alif tidak dibaca.

Contoh: - uktub (اُكْتُبْ), huruf u dibaca - waktub (وَ ٱكْتُبْ), huruf alif tak dibaca karena didahului wawu (وَ), jadi bukan dibaca "wa uktub".
Contoh kata kerja lain:

  • qoROa -- yaqROu -- iqro' (اِقْرَأْ), bacalah !
  • dzaHAba -- yadzHAbu -- idzhab (اِذْهَبْ), pergilah
  • jaLAsa --yajLIsu -- ijlis (اِجْلِسْ), duduklah !

Perhatikan contoh di atas, huruf kedua yang dicetak tebal berharokat fathah atau kasroh sehingga alif untuk fi'il amrnya dibaca "i" yaitu "idzhab, iqro', ijlis" bukan "udzhab, uqro', ujlis" berbeda dengan kaTAba yakTUbu.

Semoga penjelasan kata kerja perintah atau fi'il amr ini bisa membantu Anda memahami bahasa Arab dengan lebih mudah. Anda bisa mengulang-ulang kata kerja tersebut agar ketika menemukan fi'il mudhari' yang lain, Anda bisa menebak fi'il amr nya. Jika bingung, silahkan tulis di kolom komentar. Thanks

Wednesday, August 26, 2020

Fi'il mudhari' (kata kerja sekarang) serta konjugasi atau tashrifnya

Fi'il mudhari' (kata kerja sekarang) serta konjugasi atau tashrifnya

Kata kerja atau fi'il dalam bahasa Arab berdasarkan waktu terbagi menjadi tiga yaitu fi'il madhiy, fi'il mudhari' dan fi'il amr. Fi'il madhi adalah kata kerja yang dipakai untuk menyatakan perbuatan, aktifitas atau kejadian yang sudah terjadi. Fi'il mudhari' adalah kata kerja yang digunakan untuk pekerjaan atau aktifitas yang sedang terjadi atau akan terjadi. Fi'il amr ialah kata kerja untuk memerintah atau menuntut dikerjakannya suatu perbuatan. Sebelumnya kita sudah mengenal contoh tashrif atau konjugasi fi'il madhi "kataba", sekarang kita akan mengenal tashrif fi'il mudhori' "yaktubu".

Sepperti yang telah kalian ketahui, kata kerja lampau (fi'il madhiy) mengalami perubahan atau penambahan huruf di akhir kata untuk menunjukkan pelaku yang berbeda, perhatikan contoh berikut ini dan lihat akhiran kata kerja fi'il madhi dari "kataba" yang arti pendeknya "menulis" dan arti sebenarnya "dia (mudzakkar) telah menulis".
Contoh fi'il kataba:
- huwa kataba (هُوَ كَتَبَ): dia (laki-laki) telah menulis
- hiya katabat (هِيَ كَتَبَتْ): dia (perempuan) telah menulis
- anaa katabtu (أَنَا كَتَبْتُ): aku telah menulis
- nahnu katabnaa (نَحْنُ كَتَبْنَا): kami telah menulis
- dll
Lihat pelajaran sebelumnya tentang tashrif atau konjugasi fi'il madhi "kataba" untuk semua pelaku .

Pada pembahasan tashrif fi'il madhi telah kita ketahui ada 10 pola atau rumus kata kerja yang biasa digunakan. Saya tuliskan kembali di sini agar mudah diingat. Yang sebelah kiri (fa'ala,dst) adalah fi'il madhi, sedangkan yang kanan yang diawali dengan huruf ya (yaf'alu, dst) adalah fi'il mudhori'.

  1. Fa'ala, Fa'ila, Fa'ula -- Yaf'alu, Yaf'ilu, Yaf'ulu
  2. Fa''ala -- Yufa''ilu
  3. Faa'ala -- Yufaa'ilu
  4. Af'ala -- Yuf'ilu
  5. Tafa''ala -- Yatafa''alu
  6. Tafaa'ala -- Yatafaa'alu
  7. Infa'ala -- Yanfa'ilu
  8. Ifta'ala -- Yafta'ilu
  9. If'alla -- Yaf'allu
  10. Istaf'ala -- Yastaf'ilu

Penjelasan di sini sangat singkat dan tidak terperinci sehingga kalian harus sudah hafal dhomir munfashil (kata ganti orang). Saya tidak mengulang macam-macam dhomir munfashil di sini. Itulah pentingnya kita belajar dan menghafal pelajaran dasar agar tidak bingung ketika sampai pelajaran yang lebih tinggi atau kompleks. Untuk memahami tashrif fi'il mudhari' ini kalian harus hafal dhomir munfashil (klik label atau kategori BAHASA ARAB di navigasi bar sebelah atas posting untuk melihat daftar isi).

Ciri khas fi'il mudhori' adalah diawali dengan huruf Alif, Nun, Ya, atau Ta atau disingkat menjadi ANITA (). Fi'il mudhari diawali huruf A (alif) artinya "aku", huruf N (nun) artinya "kami", huruf Y (ya) bisa berarti "Dia, mereka berdua, mereka", dan huruf T (ta) bisa "kamu, kalian berdua, kalian, Dia".

  • huwa yaktubu (هُوَ يَكْتُبُ): dia (laki2) sedang nulis
  • humaa yaktubaani (هُمَا يَكْتُبَانِ): mereka berdua...
  • hum yaktubuuna (هُمْ يَكْتُبُوْنَ): mereka...

  • hiya taktubu (هِيَ تَكْتُبُ): dia (perempuan) sedang nulis
  • humaa taktubaani (هُمَا تَكْتُبَانِ): mereka berdua...
  • hunna yaktubna (هُنَّ يَكْتُبْنَ): mereka...

  • anta taktubu (أَنْتَ تَكْتُبُ): kamu (laki2) lagi nulis
  • antumaa taktubaani (أَنْتُمَا تَكْتُبَانِ): kalian berdua...
  • antum taktubuuna (أَنْتُمْ تَكْتُبُوْنَ): kalian...

  • anti taktubiina (أَنْتِ تَكْتُبِيْنَ): kamu (perempuan)...
  • antumaa taktubaani (أَنْتُمَا تَكْتُبَانِ): kalian berdua...
  • antunna taktubna (أَنْتُنَّ تَكْتُبْنَ): kalian...

  • anaa aktubu (أَنَا أَكْتُبُ): aku lagi menulis
  • nahnu naktubu (نَحْنُ نَكْتُبُ): kami lagi nulis

Demikian contoh singkat tentang fi'il mudhori' YAKTUBU beserta tashrif atau konjugasinya. Semoga kita diberi kemudahan untuk mempelajari bahasa Arab sampai level tertinggi, minimal bisa membaca kitab kuning. Belajar itu tidak cukup membaca saja, tetapi kita perlu memikirkan dan mengetes kemampuan kita. Jika kalian bingung, silahkan tuliskan pertanyaannya di kolom komentar. Semoga ada yang menjawab jika saya tidak sempat atau tidak bisa.

Tuesday, August 25, 2020

Kata kerja lampau (fi'il madhiy) dan tashrif atau konjugasinya

Kata kerja lampau (fi'il madhiy) dalam bahasa Arab dan tasrifnya

Hello, teman-teman semua. Kalian tentu sudah mengenal dua jenis kalimat dalam bahasa Arab, yaitu: jumlah ismiyyah dan jumlah fi'liyyah. Apa itu jumlah ismiyah dan fi'liyah? Dari namanya saja ketahuan kalau jumlah ismiyah adalah kalimat yang diawali dengan isim, sedangkan jumlah fi'liyah ialah kalimat yang diawali dengan kata kerja. Kata kerja dalam bahasa Arab ada tiga yaitu fi'il madhi, fi'il mudhori', dan fi'il amr. Kata kerja bahasa Arab yang akan kita bahasa adalah fi'il madhiy "kataba" dan tashrifnya (konjugasi) dengan berbagai pelaku.

Fi'il madhiy atau kata kerja lampau adalah jenis kata kerja dalam bahasa Arab yang dipakai untuk menyatakan suatu perbuatan atau kejadian yang telah terjadi. Ada beberapa pola atau rumus untuk kata kerja lampau, paling tidak kalian hafal 10 pola yang biasa digunakan di buku, kitab atau dalam percakapan bahasa Arab sehari-hari. Berikut ini 10 pola atau anggap saja rumus praktis fi'il madhy (kiri) beserta fi'il mudhorinya (kanan) dalam bahasa Arab.

  1. Fa'ala, Fa'ila, Fa'ula -- Yaf'alu, Yaf'ilu, Yaf'ulu
  2. Fa''ala -- Yufa''ilu
  3. Faa'ala -- Yufaa'ilu
  4. Af'ala -- Yuf'ilu
  5. Tafa''ala -- Yatafa''alu
  6. Tafaa'ala -- Yatafaa'alu
  7. Infa'ala -- Yanfa'ilu
  8. Ifta'ala -- Yafta'ilu
  9. If'alla -- Yaf'allu
  10. Istaf'ala -- Yastaf'ilu

Pada kesempatan kali ini saya hanya akan memberikan contoh tasrif atau konjugasi kata kerja lampau "KATABA" karena fi'il ini sering banget dijadikan contoh di berbagai website tempat belajar bahasa Arab. Untuk fi'il mudhorinya tidak saya bahas sekarang (semoga kapan-kapan bisa), begitu juga dengan tashrif atau konjugasi untuk 9 kata kerja di atas.

Belajar itu pahami dan biasakan dulu yang sederhana, jangan tergesa-gesa ingin mempelajari semua dalam waktu singkat. Kalau terburu-buru, bisa berakhir putus asa (karena belum paham dasar) bahkan bisa gagal dan berhenti belajar bahasa Arab atau bahasa lainnya.

Tashrif atau konjugasi fi'il madhiy KATABA (كَتَبَ). Kataba bisa kita artikan "menulis" atau arti sebenarnya yaitu "dia (laki-laki) telah menulis".

  • kataba (كَتَبَ), dia (laki-laki) telah menulis
  • katabaa (كَتَبَا), mereka (2laki-laki) telah menulis
  • katabuu (كَتَبُوْا), mereka (3laki-laki atau lebih) telah menulis
  • katabat (كَتَبَتْ), dia (perempuan) telah menulis
  • katabataa (كَتَبَتَا), mereka (2perempuan) telah menulis
  • katabna (كَتَبْنَ), mereka (3perempuan atau lebih) telah menulis

  • katabta (كَتَبْتَ), kamu (laki-laki) sudah menulis
  • katabtumaa (كَتَبْتُمَا), kalian (2laki-laki) sudah menulis
  • katabtum (كَتَبْتُمْ), kalian (3laki-laki atau lebih) sudah menulis
  • katabti (كَتَبْتِ), kamu (perempuan) sudah menulis
  • katabtumaa (كَتَبْتُمَا), kalian (2perempuan) telah menulis
  • katabtunna (كَتَبْتُنَّ), kalian (3perempuan atau lebih) telah menulis

  • katabtu (كَتَبْتُ), aku (laki-laki/perempuan) telah menulis
  • katabnaa (كَتَبْنَا), kami (laki-laki/perempuan) telah menulis

Kata kerja untuk "kalian" dua orang laki-laki atau perempuan memakai KATABTUMAA. Penulisan katabtu, katabta dan katabti sama jika tanpa harokat. Cara membedakannya yaitu dengan melihat konteks kalimat. Perhatikan perbedaan antara katabna (كَتَبْنَ) dan katabnaa (كَتَبْنَا). Kalian bisa menambahkan akhiran seperti di atas untuk kata kerja bahasa Arab yang terdiri dari 3 huruf, contoh: qoroa (membaca), jalasa (duduk), sami'a (mendengar). Contoh: - qoro'a (قَرَأَ): dia (laki-laki) telah membaca qoro'tu (قَرَأْتُ), qoro'ta (قَرَأْتَ), qoro'naa (قَرَأْنَا), qoro'at (قَرَأَتْ), dll - jalasa (جَلَسَ): dia (laki-laki) telah duduk jalastu (جَلَسْتُ): aku duduk jalasta (جَلَسْتَ), jalasuu (جَلَسُوْا), jalasat (جَلَسَتْ), dll - sami'a (سَمِعَ): dia (laki-laki) telah mendengar sami'tu (سَمِعْتُ): aku telah mendengar sami'naa (سَمِعْنَا): kami telah mendengar, dll

Demikianlah sedikit contoh tasrif atau konjugasi fi'il madhi "KATABA" dengan berbagai pelaku. Jika kalian bisa memahami dan mengulang tasrif kataba di atas tanpa nyontek, insya Allah kalian akan mudah memahami tasrif 9 jenis kata kerja yang lainnya. Selamat belajar, semoga berhasil.

Kata untuk memanggil dalam bahasa Arab (huruf nida) dan munadaa

Kata panggilan dalam bahasa Arab (Harf nida-munadaa)

Mungkin di antara kalian pernah bertanya "apa bahasa arabnya wahai..." atau apa kata yang digunakan untuk memanggil dalam bahasa Arab. Kali ini kita akan mengenal huruf nida' yaa yang artinya dalam bahasa Indonesia "wahai" atau "hai,..". Kata ini diikuti oleh nama orang yang dipanggil atau nama jabatan dari orang tersebut. Orang yang dipanggil disebut "munadaa".

Isim atau kata benda (nama) yang mengikuti huruf nida berharokat dhommah (bukan tanwin).
Contoh munada berupa nama orang:
- wahai, muhammad, tulislah!
yaa muhammadu, uktub (يَا مُحَمَّدُ اكْتُبْ)
- wahai Ali, bacalah!
yaa 'aliyyu, iqro' (يَا عَلِيُّ اقْرَءْ)
- wahai fatimah, tulislah!
yaa faathimatu, uktubii (يَا فَاطِمَةُ اكْتُبِيْ)

Pada contoh di atas, nama muhammadun (مُحَمَّدٌ) dan 'aliyyun (عَلِيٌّ) berubah menjadi muhammadu (مُحَمَّدُ) dan 'aliyyu (عَلِيُّ) ketika didahului kata "yaa". Sedangkan nama perempuan faathimatu (فَاطِمَةُ) tetap karena tidak berakhir tanwin.

Kita juga bisa memanggil jabatan atau pekerjaan orang itu tanpa memanggil namanya. Misalnya di depan kita ada seorang ustadz yang namanya Zaidun (زَيْدٌ), kita bisa memanggil dengan 2 cara:
- yaa zaidu (يَا زَيْدُ) bukan yaa zaidun
- yaa ustaadzu (يَا أُسْتَاذُ) bukan yaa ustaadzun

Bagaimana jika munadaa atau orang yang dipanggil namanya berbentuk idhofah, seperti: abuu bakr, 'abdullooh, dll? Jika seperti itu, mudhof nya harus manshub (berharokat fathah).
Contoh:
- yaa abaa bakrin (يَا أَبَا بَكْرٍ) bukan yaa abuu bakrin (يَا أَبُوْ بَكْرٍ)
- yaa 'abdalloohi (يَا عَبْدَ اللّٰهِ) bukan yaa 'abdulloohi (يَا عَبْدُ اللّٰهِ)
- yaa rosuulalloohi (يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ) bukan yaa rosuululloohi (يَا رَسُوْلُ اللّٰهِ)
- yaa nabiyyalloohi (يَا نَبِيَّ اللّٰهِ) bukan yaa nabiyyulloohi (يَا نَبِيُّ اللّٰهِ)

Jika munadaa mirip dengan mudhof, kita menggunakan isim manshub, Contoh:
- yaa 'aaliman bil 'arobiyyati (يَا عَالِمًا بِالْعَرَبِيَّةِ) bukan yaa 'aalimun bil 'arobiyyati (يَا عَالِمٌ بِالْعَرَبِيَّةِ)

Ketika orang yang kita panggil jelas dan tertentu, munada nya berharokat akhir "u", seperti pada contoh:
- yaa ustaadzu (يَا أُسْتَاذُ), wahai ustadz
- yaa rojulu (يَا رَجُلُ), wahai lelaki
- yaa yaa syaikhu (يَا شَيْخُ), wahai syeh
- yaa mar'atu (يَا مَرْأَةُ), wahai wanita

Akan tetapi jika orang yang kita panggil tidak tentu atau tidak jelas, misal kita melihat kerumunan laki-laki, dan kita ingin minta tolong kepada salah satu dari mereka, kita menggunakan munada manshub (berakhir fathah).
Contoh:
- yaa rojulan (يَا رَجُلًا), wahai lelaki
- yaa musliman (يَا مُسْلِمًا), wahai orang muslim

Apabila kata yang dipanggil atau munadaa berawalan huruf alif dan lam, kita tidak boleh langsung memakai "yaa". Akan tetapi, kita memakai isim isyaroh haadzaa (هٰذَا) dan ayyuhaa (أَيُّهَا) untuk isim mudzakkar (laki-laki), atau haadzihi (هٰذِهِ) dan ayyatuhaa (أَيَّتُهَا) untuk isim muannats (perempuan). Berikut ini contoh pemakaian kata "ayyuhaa" dan "ayyatuhaa".
Contoh:
- wahai sang lelaki
yaa ar-rojulu (يَا الرَّجُلُ), salah!
yaa haadzar rojulu (يَا هٰذَا الرَّجُلُ), betul
yaa ayyuhaa ar-rojulu (يَا أَيُّهَا الرَّجُلُ), betul
- wahai sang wanita
yaa al-mar'atu (يَا الْمَرْأَةُ), salah!
yaa haadzihil mar'atu (يَا هٰذِهِ الْمَرْأَةُ), betul
yaa ayyatuhaa al-mar'atu (يَا أَيَّتُهَا الْمَرْأَةُ), betul

Cukup sekian pelajaran bahasa Arab tentang huruf nida dan munadaa atau kata yang digunakan untuk memanggil serta kata benda untuk menunjukkan orang yang dipanggil. Semoga kita bisa paham dan mudah mempelajari pelajaran bahasa Arab yang lain. Kalian bisa melihat daftar isi (klik daftar kategori di navigation bar) untuk mengetahui semua postingan tentang bahasa Arab di blog ini.


Cara Menyatakan Waktu dan Jam dalam Bahasa Arab

Bagaimana menyatakan waktu dan jam dalam bahasa Arab?

Selamat datang para pembaca yang baru menemukan blog ini maupun yang sudah lama di sini. Kita sering sekali menanyakan waktu dalam kehidupan sehari-hari. Apa kata tanya yang biasa digunakan untuk menanyakan waktu? Tentu semua orang sudah tahu, yaitu "kapan" atau "jam berapa". Jawaban dari pertanyaan "Kapan" bisa berupa tahun sekian, bulan, hari atau bisa dalam bentuk jam. Kali ini kita akan sedikit mengenal cara menyatakan waktu dan jam dalam bahasa Arab.

Di dalam bahasa Arab, kita menggunakan kata "Mataa" (مَتَى) yang artinya "Kapan" atau When dalam bahasa Inggris. Kita memakai "kam as-saa'ah" untuk membuat pertanyaan dengan kata "jam berapa" atau what time. Kita bisa menjawab pertanyaan Kapan dengan keterangan waktu atau zhorful zamaan (ظَرْفُ الزَّمَانِ). Keterangan waktu itu manshub atau berharokat akhir fathah. Berikut ini contoh pertanyaan dan jawaban dengan zhorf zaman (keterangan waktu) dalam bahasa Arab.

- kapan kamu akan pergi ke Amerika?
mataa tadzhabu ilaa amrikaa? (مَتَى تَذْهَبُ إِلَى أَمْرِكَا؟)
saya akan pergi ke Amerika besok
saAdzhabu ilaa amrikaa ghodan (سَأَذْهَبُ إِلَى أَمْرِكَا غَدًا)
aku akan ke amerika pada hari kamis
saAdzhabu ilaa amrikaa yaumal khomiisi (سَأَذْهَبُ إِلَى أَمْرِكَا يَوْمَ الْخَمِيْسِ)
saya akan ke Amerika jam 5 besok
saadzhabu ilaa amrikaa as-saa'ta al-khoomisata ghodan (سَأَذْهَبُ إِلَى أَمْرِكَا السَّاعَةَ الْخَامِسَةَ غَدًا)

Pada contoh tersebut, keterangan waktunya ialah kata ghodan (besok), yauma al-khomiisi (pada hari Kamis), dan as-saa'ata al-khoomisata (pada jam 5). Keterangan waktu tersebut i'robnya nashob alias berharokat akhir fathah. Di bawah ini beberapa contoh zhorf zamaan (ظَرْفُ الزَّمَانِ) yang bisa kalian gunakan untuk menyatakan waktu.

- pada malam hari: lailan (لَيْلًا)
- di pagi hari: shobaahan (صَبَاحًا)
- di sore hari: masaaAn (مَسَاءً)
- hari: yauman (يَوْمًا)
- di siang hari: nahaaron (نَهَارًا)
- besok: ghodan (غَدًا)
- kemarin: amsi (أَمْسِ)
- selamanya: abadan (أَبَدًا)

Untuk membuat kalimat pernyataan dengan keterangan waktu berupa jam, misalnya "saya bangun pagi jam 4" dan lainnya, kita menggunakan pola bilangan bertingkat (a'daad tartibiyyah) 1 sampai 12 berjenis muannats dan manshub atau berakhir fathah sebagai berikut.

jam 1 : as-saa'ata al-waahidata ( السَّاعَةَ الْوَاحِدَةَ)
jam 2 : as-saa'ata ats-tsaaniyata (السَّاعَةَ الثَّانِيَةَ)
jam 3 : as-saa'ata ats-tsaalitsata (السَّاعَةَ الثَّالِثَةَ)
jam 4 : as-saa'ata ar-roobi'ata (السَّاعَةَ الرَّابِعَةَ)
jam 5 : as-saa'ata al-khoomisata (السَّاعَةَ الْخَامِسَةَ)
jam 6 : as-saa'ata as-saadisata (السَّاعَةَ السَّادِسَةَ)
jam 7 : as-saa'ata as-saabi'ata (السَّاعَةَ السَّابِعَةَ)
jam 8 : as-saa'ata ats-tsaaminata (السَّاعَةَ الثَّامِنَةَ)
jam 9 : as-saa'ata at-taasi'ata (السَّاعَةَ التَّاسِعَةَ)
jam 10 : as-saa'ata al-'aasyirota (السَّاعَةَ الْعَاشِرَةَ)
jam 11 : as-saa'ata al-haadiyata 'asyrota ( السَّاعَةَ الحَادِيَةَ عَشْرَةَ)
jam 12 : as-saa'ata ats-tsaaniyata 'asyrota (السَّاعَةَ الثَّانِيَةَ عَشْرَةَ)

Contoh:
- saya bangun jam 3 pagi
I wake up at three o'clock in the morning
astaiqizhu as-saa'ata ats-tsaalitsata fish-shobaah (أَسْتَيْقِظُ السَّاعَةَ الثَّالِثَةَ فِيْ الصَّبَاحِ)
- jika kita menambahkan huruf jarr fii sebelum jam, jam tersebut majrur menjadi fis saa'ati tsaalitsati (فِيْ السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ), artinya sama yaitu di jam 3.

Demikianlah cara menanyakan waktu dengan kata kapan atau mataa dalam bahasa Arab, dan juga menjawab dengan keterangan waktu dan jam. Semoga kalian bisa memahami apa yang saya tulis. Jika benar silahkan diambil, dan jika salah buang saja karena pengetahuan saya masih dangkal. Thanks for reading

Sunday, August 9, 2020

Bilangan pokok dan Bilangan bertingkat dalam bahasa Arab (a'daad ashliyyah dan a'daad tartibiyyah)

Bilangan pokok dan Bilangan bertingkat dalam bahasa Arab (a'daad ashliyyah dan a'daad tartibiyyah)

Hey, brothers n sisters, kalian sedang belajar bahasa Arab atau tak sengaja datang ke sini? Jangan tergesa-gesa untuk pergi tanpa membawa apa-apa, sayang banget kan kuota internet kamu terbuang sia-sia kalau sudah membuka halaman ini langsung pergi. Di sini kalian akan mengenal angka dalam bahasa Arab, yaitu 'adad ashliyyah dan 'adad tartibiyyah.

'Adad ashliyah adalah bilangan pokok untuk menunjukkan jumlah seperti 1, 2, 3, dst. Angka ini dalam bahasa Inggris disebut "Cardinal numbers". 'Adad tartibiyah ialah bilangan bertingkat yang menunjukkan urutan atau peringkat, misal: kesatu, kedua, ketiga, dst. Angka ini disebut "Ordinal numbers" dalam bahasa Inggris.

Sebagaimana telah sering kita dengar dan baca, di dalam bahasa Arab ada isim mudzakkar untuk menunjuk kata benda berjenis laki-laki dan ada isim muannats untuk menunjuk perempuan atau sesuatu yang dianggap perempuan. Demikian juga untuk angka, baik bilangan pokok maupun bilangan bertingkat juga memiliki jenis mudzakkar dan muannats.

Berikut ini daftar bilangan pokok "cardinal numbers" atau a'daad ashliyyah (الْأَعْدَادُ الْأَصْلِيَّةُ) untuk mudzakkar dan muannats 1 sampai 10.

• mudzakkar
1, one, waahidun (وَاحِدٌ)
2, two, itsnaani (اِثْنَانِ)
3, three, tsalaatsun (ثَلَاثٌ)
4, four, arba'un (أَرْبَعٌ)
5, five, khomsun (خَمْسٌ)
6, six, sittun (سِتٌّ)
7, seven, sab'un (سَبْعٌ)
8, eight, tsamaaniyun (ثَمَانِيٌ)
9, nine, tis'un (تِسْعٌ)
10, ten, 'asyrun (عَشْرٌ)

• muannats
1, one, waahidatun (وَاحِدَةٌ)
2, two, itsnataani (اِثْنَتَانِ)
3, three, tsalaatsatun (ثَلَاثَةٌ)
4, four, arba'atun (أَرْبَعَةٌ)
5, five, khomsatun (خَمْسَةٌ)
6, six, sittatun (سِتَّةٌ)
7, seven, sab'atun (سَبْعَةٌ)
8, eight, tsamaaniyatun (ثَمَانِيَةٌ)
9, nine, tis'atun (تِسْعَةٌ)
10, ten, 'asyrotun (عَشْرَةٌ)

Di bawah ini daftar bilangan bertingkat "ordinal numbers" atau a'daad tartibiyyah (الْأَعْدَادُ التَّرْتِبِيَّةُ) untuk mudzakkar dan muannats 1 sampai 10. Perhatikan pola bunyi vokal untuk mudzakkar yaitu AA-I-UN atau faa'ilun, misal: tsAA-li-tsUN, tAA-si-'UN, dll. Untuk muannats berpola AA-I-ATUN atau faa'ilatun, misal: tsAA-li-tsATUN, tAA-si-'ATUN.

• mudzakkar
ke-1, first, awwalun (أَوَّلٌ)
ke-2, second, tsaaniyun (ثَانِيٌ)
ke-3, third, tsaalitsun (ثَالِثٌ)
ke-4, fourth, roobi'un (رَابِعٌ)
ke-5, fifth, khoomisun (خَامِسٌ)
ke-6, sixth, saadisun (سَادِسٌ)
ke-7, seventh, saabi'un (سَابِعٌ)
ke-8, eighth, tsaaminun (ثَامِنٌ)
ke-9, ninth, taasi'un (تَاسِعٌ)
ke-10, tenth, 'aasyirun (عَاشِرٌ)

• muannats
ke-1, first, uulaa (أُوْلَى)
ke-2, second, tsaaniyatun (ثَانِيَةٌ)
ke-3, third, tsaalitsatun (ثَالِثَةٌ)
ke-4, fourth, roobi'atun (رَابِعَةٌ)
ke-5, fifth, khoomisatun (خَامِسَةٌ)
ke-6, sixth, saadisatun (سَادِسَةٌ)
ke-7, seventh, saabi'atun (سَابِعَةٌ)
ke-8, eighth, tsaaminatun (ثَامِنَةٌ)
ke-9, ninth, taasi'atun (تَاسِعَةٌ)
ke-10, tenth, 'aasyirotun (عَاشِرَةٌ)

Selain tentang bilangan bertingkat seperti contoh di atas, kita juga sangat perlu mengenal cara mengatakan seorang pria, dua pria, dll dalam bahasa Arab. Ini disebut 'adad ma'duud. Kalian bisa membaca tentang 'adad ma'dud 1 sampai 10. 'Adad-ma'dud merupakan pelajaran dasar yang penting banget untuk semua orang yang sedang belajar bahasa Arab.

Nah, setelah kalian selesai membaca pelajaran bahasa Arab dasar ini, kalian bisa beranjak dari sini dengan mendapat pengetahuan baru tentang angka dalam bahasa Arab sehingga pulsa dan kuota kalian tidak mubazir. Namun, kalau kalian tertarik ingin belajar lagi, silahkan di bookmark halaman ini dan dibuka sewaktu-waktu jika kalian sempat. Thanks

Bagaimana cara menanyakan berapa dalam bahasa Arab?

Bagaimana cara menanyakan berapa dalam bahasa Arab?

Bagaimana kabarnya para pelajar yang ganteng maupun yang cantik. Masihkah kalian semangat untuk belajar bahasa Arab dasar ini? Jika masih mari kita lanjutkan dengan pelajaran yang simple dan ringan ini. Jika semangatnya turun, silahkan cari motivasi dulu atau baca tentang pentingnya belajar bahasa Arab. Yang jelas jika kalian bisa berbahasa Arab atau bahasa lain, sementara teman kalian nggak bisa, bisa menjadi nilai plus bagi kalian. Apalagi jika kalian ingin mendapatkan hati seorang cewek sholehah.

Di pelajaran ringan ini saya akan menyuguhkan suatu kata dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menanyakan jumlah atau "berapa", misal kalian bertanya: berapa rumahmu? berapa mobilmu? Dalam bahasa Arab kita menggunakan kata tanya KAM (كَمْ) diikuti isim mufrod manshub (isim tunggal berharokat akhir fathah). Perhatikan dan pikirkan contoh-contoh di bawah ini.

Contoh pemakaian KAM dalam kalimat:
- berapa buku yang kamu punya?
kam kitaaban laka? (كَمْ كِتَابًا لَكَ؟)
-- saya punya dua buku
lii kitaabaani (لِيْ كِتَابَانِ) or 'indii kitaabaani (عِنْدِيْ كِتَابَانِ)
- berapa mobil kamu?
kam sayyaarotan 'indaka? (كَمْ سَيَّارَةً عِنْدَكَ؟)
-- saya punya satu mobil
'indii sayyaarotun waahidatun (عِنْدِيْ سَيَّارَةٌ وَاحِدَةٌ)
- berapa saudara perempuanmu?
kam ukhtan laka? (كَمْ أُخْتًا لَكَ؟)
-- saya punya tiga saudara perempuan
Lii tsalaatsu akhowaatin (لِيْ ثَلَاثُ أَخَوَاتٍ)
- berapa anak mu?
kam waladan laki? (كَمْ وَلَدًا لَكِ؟)
-- saya punya 7 anak
Lii sab'atu aulaadin (لِيْ سَبْعَةُ أَوْلَادٍ)

Ada beberapa kata tanya yang lain yang digunakan baik dalam bahasa kita maupun bahasa Arab. Kalian bisa membaca tentang Kata tanya dalam bahasa Arab sehingga kalian punya "bayangan" jika kalian seorang pemula dalam bahasa Arab.

Sekian dulu pelajaran ringan tentang kam, yaitu kata bahasa Arab untuk menanyakan "berapa". Semoga pelajaran ringan ini bisa membuat kalian tetap semangat dalam belajar bahasa, terutama bahasa Arab. Jika belum semangat, cukup simpan dulu halaman ini di browser kalian atau bookmark blog ini. Thanks

Kata tanya dalam bahasa Arab dan contohnya dalam kalimat


Kata tanya dalam bahasa Arab dan contohnya dalam kalimat

Pertanyaan merupakan hal yang biasa kita ucapkan terutama ketika kita ingin tahu tentang sesuatu, ingin mencari informasi, atau ingin mendapatkan solusi terhadap masalah atau hal yang membuat kita bingung. Lalu apa kata yang biasa digunakan untuk mengungkapkan pertanyaan? Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal kata Siapa, Apa, Di mana, Kapan, Mengapa, Berapa, dan Bagaimana. Itu semua adalah kata yang digunakan untuk mendapatkan jawaban berupa informasi. Untuk membuat pertanyaan yang membutuhkan jawaban ya atau tidak, kita bisa menggunakan kata "apakah" dan kata lainnya. Lalu, apa saja kata tanya yang biasa digunakan dalam bahasa Arab?

Di pelajaran bahasa Arab dasar kali ini kita akan membuat kalimat tanya dalam bahasa Arab menggunakan kata tanya yang umum dipakai. Kata tanya dalam bahasa Arab disebut asmaaul istifham (أَسْمَاءُ الْإِسْتِفْهَامِ). Ada beberapa isim istifham yang sering kita dengar yaitu sebagai berikut:
• Siapa, Man (مَنْ)
• Apa, Maa (مَا) atau maadzaa (مَاذَا)
• Dimana, Aina (أَيْنَ)
• Kemana, ilaa Aina (إِلَى أَيْنَ)
• Kapan, Mataa (مَتَى)
• Mengapa, Lima (لِمَ) atau Limaadzaa (لِمَاذَا)
• Bagaimana, Kaifa (كَيْفَ)
• Berapa, Kam (كَمْ)

Berikut ini contoh pemakaian kata tanya di atas dalam kalimat.
- Siapa laki-laki ini?
Man haadzar rojul? (مَنْ هَذَا الرَّجُلُ؟)
- Apa yang kamu tulis?
maadzaa taktubu? (مَاذَا تَكْتُبُ؟)
- Apa ini dan apa itu?
Maa haadzaa wa maa dzaalika? (مَا هٰذَا وَمَا ذٰلِكَ؟)
- Dimana kamu tinggal?
Aina taskunu anta? (أَيْنَ تَسْكُنُ أَنْتَ؟)
- Kemana engkau akan pergi?
ilaa aina tadzhabu? (إِلَى أَيْنَ تَذْهَبُ؟)
- kapan kamu keluar dari rumah?
mataa takhruju minal bait? (مَتَى تَخْرُجُ مِنَ الْبَيْتِ؟)
- Kenapa kamu belajar bahasa Arab?
limaadzaa tadrusu lughotal 'arobiyyati? (لِمَاذَا تَدْرُسُ لُغَةَ الْعَرَبِيَّةِ؟)
- Bagaimana kamu pergi ke sekolah?
Kaifa tadzhabiina ilal madrosati? (كَيْفَ تَذْهَبِيْنَ إِلَى الْمَدْرَسَةِ؟)
- saya ke sekolah naik bus
adzhabu ilal madrosati bil haafilati (أَذْهَبُ إِلَى الْمَدْرَسَةِ بِالْحَافِلَةِ)
- Berapa mobil yang kamu miliki?
kam sayyaarotan 'indaka? (كَمْ سَيَّارَةً عِنْدَكَ؟)

Untuk mendapat jawaban ya atau tidak, kita bisa menggunakan kata "hal" atau "A" di depan kalimat.
Contoh:
- apakah kamu suka bahasa Arab?
hal tuhibbu lughotal 'arobiyyati? (هَلْ تُحِبُّ لُغَةَ الْعَرَبِيَّةِ؟)
Na'am, uhibbu haa (نَعَمْ،أُحِبُّهَا), iya saya menyukainya
- Apakah Anda punya mobil?
hal 'indaka sayyaarotun? (هَلْ عِنْدَكَ سَيٌَارَةٌ؟)
laa, maa 'indii sayyaaroh (لَا، مَا عِنْدِيْ سَيَّارَةٌ), tidak saya tidak punya mobil
- Apakah itu sebuah rumah?
A dzaalika baitun? (أَذَلِكَ بَيْتٌ؟)
- Apakah ini sebuah pena?
A haadzaa qolamun? (أَهَذَا قَلَمٌ؟)

Sekian beberapa kata tanya dalam bahasa Arab beserta contoh-contohnya dalam kalimat. Semoga kalian memahami. Jika belum paham atau masih bingung, mungkin ada beberapa sebab, yaitu: kalian belum menguasai atau menghafal kosakata yang cukup, kalian belum memahami pelajaran sebelumnya, atau memang saya yang tidak bisa menjelaskan (he he he). Sering-seringlah mengulang kosakata atau kamus bahasa Arab agar lebih mudah dalam memahami tata bahasa.

Saturday, August 8, 2020

Bilangan 1 sampai 10 dalam bahasa Arab ('Adad ma'duud)

Bilangan 1 sampai 10 dalam bahasa Arab ('Adad ma'duud)

Ketika belajar bahasa entah itu bahasa Inggris , bahasa Arab atau bahasa yang lain, tentu kalian pernah bertanya "bagaimana kita mengatakan dua buku, tiga mobil, dll". Nah, dalam pelajaran bahasa Arab kali ini kita akan mempelajari sedikit tentang bilangan 1 sampai 10 dan kata benda yang berbilang seperti tadi (buku, mobil, rumah, dll). Dalam bahasa Arab bilangan atau hitungan disebut al-'adad (الْعَدَدُ) dan isim yang berbilang atau terhitung tadi disebut al-ma'duud (الْمَعْدُوْدُ).

Sebagaimana telah kita ketahui, isim dalam bahasa Arab ada yang berjenis mudzakkar dan ada yang muannats. Begitu pula dengan 'adad dan ma'dud, ada perbedaan antara bilangan 1 dan 2 dengan bilangan 3 sampai 10. Untuk bilangan 1 dan 2, 'adad dan ma'dud sama-sama mudzakkar atau muannats. Untuk bilangan 3-10, 'adad dan ma'dud berkebalikan. Jika ma'dudnya mudzakkar, berarti 'adadnya harus muannats, dan jika ma'dudnya muannats, 'adad harus mudzakkar.

Berikut contoh pemakaian 'adad untuk ma'dud berjenis mudzakkar dan juga muannats.

Contoh ma'dudnya mudzakkar:
- 1 pria: rojulun (رَجُلٌ) atau rojulun waahidun (رَجُلٌ وَاحِدٌ)
- 2 pria: rojulaani (رَجُلَانِ) atau rojulaani itsnaani (رَجُلَانِ اثْنَانِ)
- 3 pria: tsalaatsatu rijaalin (ثَلَاثَةُ رِجَالٍ)
- 4 pria: arba'atu rijaalin (أَرْبَعَةُ رِجَالٍ)
- 5 pria: khomsatu rijaalin (خَمْسَةُ رِجَالٍ)
- 6 pria: sittatu rijaalin (سِتَّةُ رِجَالٍ)
- 7 pria: sab'atu rijaalin (سَبْعَةُ رِجَالٍ)
- 8 pria: tsamaaniyatu rijaalin (ثَمَانِيَةُ رِجَالٍ)
- 9 pria: tis'atu rijaalin (تِسْعَةُ رِجَالٍ)
- 10 pria: 'asyarotu rijaalin (عَشَرَةُ رِجَالٍ)

Pada contoh di atas, rojulun adalah ma'dud berjenis mudzakkar (laki-laki) sehingga bilangannya 3 sampai 10 berjenis perempuan/muannats (tsalaatsatu, arba'atu, dst). Kata waahidun dan itsnaani itu hanya untuk memperjelas. Kita bisa saja mengatakan "rojulun" dan "rojulaani" tanpa tambahan waahidun atau itsnaani. Untuk bilangan 3 sampai 10, ma'dudnya menjadi jamak majrur "rijaalin" bukan "rijaalun" atau "rojulin".

Contoh ma'dudnya muannats:
- 1 wanita: imroatun (اِمْرَأَةٌ) atau imroatun waahidatun (اِمْرَأَةٌ وَاحِدَةٌ)
- 2 wanita: imroataani (اِمْرَأَتَانِ) atau imroataani itsnataani (اِمْرَأَتَانِ اثْنَتَانِ)
- 3 wanita: tsalaatsu nisaain (ثَلَاثُ نِسَاءٍ)
- 4 wanita: arba'u nisaain (أَرْبَعُ نِسَاءٍ)
- 5 wanita: khomsu nisaain (خَمْسُ نِسَاءٍ)
- 6 wanita: sittu nisaain (سِتُّ نِسَاءٍ)
- 7 wanita: sab'u nisaain (سَبْعُ نِسَاءٍ)
- 8 wanita: tsamaanii nisaain (ثَمَانِيْ نِسَاءٍ)
- 9 wanita: tis'u nisaain (تِسْعُ نِسَاءٍ)
- 10 wanita: 'asyru nisaain (عَشْرُ نِسَاءٍ)

Pada contoh ini, satu orang wanita cukup kita menyebut "imroatun", waahidaatun hanya untuk memberi penekanan, begitu pula dengan itsnataani. Karena ma'dudnya perempuan, 'adad harus sebaliknya yaitu mudzakkar (tsalaatsu, arba'u, khomsu, dll). Untuk bilangan 3-10, ma'dudnya jamak majrur "nisaain" bukan "nisaaun" atau "imroatin". Pelajaran 'adad ma'duud ini erat hubungannya dengan pertanyaan "berapa" yang dalam bahasa Arabnya "kam". Kalian perlu banget belajar tentang Menanyakan Berapa dalam bahasa Arab.

Sekian pelajaran tentang 'adad dan ma'dud, semoga yang sedikit ini bisa mempermudah kita untuk mempelajari yang lebih kompleks. Agar kalian bisa memakainya dalam dialog atau percakapan bahasa Arab, kalian perlu membiasakannya dengan mengganti isim dengan isim yang lain sebanyak-banyaknya.

Keterangan tempat dan waktu dalam bahasa Arab (Zharful makaan dan Zharfu Zamaan)

Keterangan tempat dan waktu dalam bahasa Arab (Zharful makaan dan Zharfu Zamaan)

Kalian yang pernah belajar bahasa Arab pasti pernah mendengar istilah al-maf'uulu fiihi (الْمَفْعُوْلُ فِيْهِ) atau bisa juga disebut Zhorf (ظَرْفٌ). Maf'ul fiihi memberikan keterangan tempat atau waktu terjadinya suatu perbuatan atau fi'il. Maf'ul fiih ini i'robnya nashob berharokat akhir fathah.

Zhorf ada dua macam yaitu zhorful makaani (ظَرْفُ الْمَكَانِ) dan zhorfu az-zamaani (ظَرْفُ الزَّمَانِ). Zharful makaan ialah keterangan tempat yang menunjukkan dimana terjadinya fi'il dalam jumlah fi'liyyah. Zharf az-zamaan ialah keterangan waktu yang memberi informasi kapan terjadinya suatu pekerjaan atau fi'il. Berikut ini zharf yang perlu kalian hafalkan.

1.Zharful makaan (ظَرْفُ الْمَكَانِ), keterangan tempat
- belakang: warooa (وَرَاءَ)
- belakang: kholfa (خَلْفَ)
- depan: amaama (أَمَامَ)
- di antara: baina (بَيْنَ)
- di sisi: 'inda (عِنْدَ)
- atas: fauqo (فَوْقَ)
- bawah: tahta (تَحْتَ)

2.Zharfuz zamaan (ظَرْفُ الزَّمَانِ), keterangan waktu
- pagi: shobaahan (صَبَاحًا)
- siang: nahaaron (نَهَارًا)
- sore: masaaAn (مَسَاءً)
- malam: lailan (لَيْلًا)
- hari: yauman (يَوْمًا)
- kemarin: amsi (أَمْسِ)
- besok: ghodan (غَدًا)
- selamanya: abadan (أَبَدًا)

Isim yang mengikuti zharf dalam keadaan majrur atau berharokat akhir kasroh. Berikut ini contoh pemakaian zhorf dalam jumlah ismiyah maupun jumlah fi'liyah.
- saya safar ke jakarta kemarin
safartu ilaa jakarta amsi (سَفَرْتُ إِلَى جَاكَرْتَا أَمْسِ)
- saya akan pergi ke pasar hari kamis
adzhabu ilas suuqi yaumal khomiisi (أَذْهَبُ إِلَى السُّوْقِ يَوْمَ الْخَمِيْسِ)
- Mahmud bermain siang dan malam
la'iba mahmuudun lailan wa nahaaron (لَعِبَ مَحْمُوْدٌ لَيْلًا وَنَهَارًا)
- anjing itu ada di bawah meja
al-kalbu tahta al-maktabi (الْكَلْبُ تَحْتَ الْمَكْتَبِ)
- Zaid duduk di depan pak ustadz
yajlisu zaidun amaama al-ustaadzi (يَجْلِسُ زَيْدٌ أَمَامَ الْأُسْتَاذِ)

Sekian pelajaran singkat tentang zhorf atau keterangan waktu dan tempat dalam bahasa Arab. Kalian perlu menghafal semuanya karena jumlahnya sedikit. Untuk lebih memahami pelajaran bahasa Arab di sini, silahkan baca dari awal pelajaran bahasa Arab dasar ini. Yang penting jangan malas belajar, jangan tergesa-gesa, dan jika belum paham jangan putus asa. Semoga kita bisa.

Ma'a dan 'Inda dan Contoh pemakaiannya dalam kalimat

Ma'a dan 'Inda dan Contoh pemakaiannya dalam kalimat

Apa kabar, saudara-saudara semua? Semoga masih sehat sehingga bisa memperbanyak amal kebaikan. Kalian yang baru menemukan blog ini, semoga mendapatkan hal-hal yang bermanfaat. Saya asumsikan kalian "terdampar" di blog ini tentulah dalam rangka belajar bahasa Arab entah pemula atau sebelumnya sudah pernah ikut pelajaran bahasa Arab tapi kurang paham, masih banyak sesuatu yang mengganjal di pikiran. Pada kesempatan yang panas ini saya akan menulis sedikit (karena baru tahu sedikit) tentang pemakaian kata MA'A dan 'INDA dalam kalimat.

Apa arti ma'a dan 'indaa dalam bahasa Indonesia? Ma'a dan 'indaa bisa diartikan "bersama" atau "dengan" tetapi bukan dengan seperti huruf jarr "bi", melainkan kebersamaan. Kata 'indaa juga bisa digunakan untuk menyatakan kepemilikan. Ma'a artinya bersama atau dengan (with) tanpa batasan tempat, berbeda dengan 'inda.

Contoh:
- al-mudarrisu dzahaba ilaa maktabil mudiiri (الْمُدَرِّسُ ذَهَبَ إِلَى مَكْتَبِ الْمُدِيْرِ), huwa 'inda al-mudiiri al-aana (هُوَ عِنْدَ الْمُدِيْرِ الْآنَ)
pak guru pergi ke kantor kepala sekolah, dan sekarang dia berada bersama pak kepala sekolah.
Jadi 'inda di atas memiliki arti bersama di kediaman pak kepsek baik di kantor, rumah, dll. Sedangkan ma'a artinya bisa di mana saja tanpa ada batasan tempat.
Contoh:
- al mudarrisu ma'al mudiiri (الْمُدَرِّسُ مَعَ الْمُدِيْرِ)
di contoh ini pak guru bisa bersama pak kepsek di mana saja, mungkin di jalan atau di mana tidak harus di kediaman pak kepsek.
- saya berbicara bahasa Arab dengan Mahmud
atakallamu al-'arobiyyata ma'a mahmuudin (أَتَكَلَّمُ الْعَرَبِيَّةَ مَعَ مَحْمُوْدٍ)
- Zaid duduk bersama Ali
yajlisu zaidun ma'a 'aliyyin (يَجْلِسُ زَيْدٌ مَعَ عَلِيٍّ)

Pada contoh di atas, isim yang mengikuti kata ma'a atau 'indaa selalu majrur berharokat akhir kasroh (ma'a al-mudiiri, 'inda al-mudiiri, ma'a mahmuudin, ma'a 'aliyyin). Bagaimana kita mengatakan "bersamaku, bersamamu, bersamanya, dll? Kita tinggal menambahkan dhomir muttashil ke kata ma'a tersebut, seperti berikut ini.
- bersamaku: ma'a + ii -> ma'ii (مَعِيْ)
- bersamamu (laki-laki): ma'a + ka -> ma'aka (مَعَكَ)
- bersama dia (laki-laki): ma'a + hu -> ma'ahu (مَعَهُ)
- bersama kami: ma'a + naa -> ma'anaa (مَعَنَا)
- bersama kalian: ma'a + kum -> ma'akum (مَعَكُمْ)
- dll.

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kata 'inda bisa digunakan untuk menyatakan "memiliki, punya", hal ini pernah saya tulis di pelajaran bahasa Arab yang ada di blog ini. Jika kita memakai 'inda untuk menyatakan "punya" kita tidak boleh menggunakan untuk anggota badan atau kerabat.
- Saya punya dua tangan
'indii yadaani (عِنْدِيْ يَدَانِ), salah! harusnya memakai lii yadaani (لِيْ يَدَانِ)
- Saya punya dua saudara laki-laki
'indii akhowaani (عِنْدِيْ أَخَوَانِ), salah! harusnya lii akhowaani (لِِيْ أَخَوَانِ)
- Saya punya empat mobil
'indii arba'u sayyaarootin (عِنْدِيْ أَرْبَعُ سَيَّارَاتٍ), benar karena mobil bukan anggota badan dan bukan kerabat. kita juga bisa memakai lii arba'u sayyaarootin (لِيْ أَرْبَعُ سَيَّارَاتٍ)
- Dia (perempuan) punya mobil bagus
'indahaa sayyaarotun jamiilatun (عِنْدَهَا سَيَّارَةٌ جَمِيْلَةٌ) atau lahaa sayyaarotun jamiilatun (لَهَا سَيَّارَةٌ جَمِيْلَةٌ)
- Mereka punya rumah besar
'indahum baitun kabiirun (عِنْدَهُمْ بَيْتٌ كَبِيْرٌ)

Sekian tentang pemakaian kata ma'a dan 'indaa, semoga bisa dipahami. Jika apa yang saya tulis salah, silahkan diperbaiki lewat comment. Thanks

Penggunaan kata AYYU dalam bahasa Arab dan contohnya

Penggunaan kata tanya AYYU dalam bahasa Arab dan contohnya

Bagaimana kabar kalian hari ini, teman-teman sekalian? Semoga saja dalam keadaan sehat sehingga masih semangat untuk belajar bahasa Arab dasar di sini. Meskipun belajar bahasa lewat website, blog, atau lewat video tidaklah seefektif belajar secara langsung berhadapan dengan guru seperti di les atau kursus atau di pondok pesantren, tidak ada salahnya kita tetap belajar memanfaatkan media internet.

Belajar otodidak di internet baik di blog, ebook, atau youtube minimal bisa mempermudah kita memahami dasar-dasar bahasa Arab sebelum kalian belajar langsung kepada seorang guru. Apalagi jika kalian belajar di internet secara bersungguh-sungguh atau kerja super keras, tentu hasilnya bisa menyamai belajar lewat kursus atau les. Tetapi, kendala belajar sendiri yaitu rasa malas yang kadang bisa membuat kita ngdrop dan berhenti belajar, tidak ada yang memotivasi. Oleh karena itu, mulai dari sekarang kita bulatkan tekad, guys, untuk belajar dengan sungguh-sungguh (tidak setengah-setengah) meski baru belajar sendiri. Katakan kepada diri kalian "Aku harus bisa!!!", dan jangan berhenti sampai tercapai tujuan kalian.

Pada pelajaran bahasa Arab kali ini kita akan mengenal kata tanya "ayyu". Kata ayyu bisa diterjemahkan sebagai "yang mana", dan digunakan untuk bertanya. Umumnya kata tanya dalam bahasa Arab termasuk isim mabniy atau akhirannya tidak mengalami perubahan (i'rob), seperti kata Aina (dimana), Kaifa (bagaimana), Kam (berapa), Maa (apa), Man (Siapa), Mataa (kapan), dll. Ayyu berbeda dari itu semua, ia merupakan isim mu'rob yang bisa berubah harokat akhirnya sesuai posisinya dalam kalimat.

Pada dasarnya kata ayyu adalah marfu (berakhir dhommah), jika sebagai objek dari kata kerja, ia menjadi AYYA atau manshub, jika mengikuti huruf jarr, ia majrur menjadi AYYI. Perlu diingat, teman-teman, isim yang mengikuti kata AYYU harus majrur. Berikut ini contoh-contohnya.
Contoh:
- Yang mana rumahmu, wahai Ahmad?
Ayyu baitin baituka, yaa Ahmadu?
(أَيُّ بَيْتٍ بَيْتُكَ، يَا أَحْمَدُ؟)

- Buku yang mana yang telah kamu baca, wahai Zaid?
Ayya kitaabin qoro'ta yaa Zaid?
(أَيَّ كِتَابٍ قَرَأْتَ، يَا زَيْدُ؟)

- di desa mana kamu tinggal wahai ustadz?
Fii ayyi qoryatin taskunu, yaa ustaadz?
(فِيْ أَيِّ قَرْيَةٍ تَسْكُنُ ، يَا أُسْتَاذُ؟)

Pada contoh nomor 1 di atas, Ayyu dalam keadaan asalnya yaitu marfu (AYYU). Pada contoh no.2 ayyu merupakan objek dari kata kerja qoro'ta sehingga manshub (AYYA). Pada contoh no.3 kata ayyu mengikuti huruf jarr fii sehingga majrur (AYYI). Kata baitin, kitaabin dan qoryatin beri'rob jarr seperti mudhof ilaihi, asalnya adalah baitun, kitaabun dan qoryatun. Jadi, isim yang mengikuti kata ayyu ayya atau ayyi harus majrur.

Demikianlah sedikit tentang kata Ayyu dan contoh-contohnya dalam kalimat. Semoga kalian bisa memahami. Jika kalian telah mempelajari pelajaran sebelumnya, insya Allah mudah untuk memahami pelajaran ini dan yang lainnya. Tips belajar bahasa Arab yaitu sering-seringlah membuka kamus bahasa Arab (baik Arab-Indonesia atau Arab-Inggris) untuk memperkuat kosakata. Jika belum punya kamus, donlod saja di playstore atau beli di toko online. Thanks

Friday, August 7, 2020

Kata sifat dalam bahasa Arab (Na'at dan Man'ut)


Kata sifat dalam bahasa Arab (Na'at dan Man'ut)

Selamat datang para pembaca sekalian, semoga kalian dan keluarga dalam keadaan baik dan sehat. Kalian mampir ke blog ini tentunya sedang belajar bahasa Arab dasar atau kebetulan terdampar di sini? Semoga mendapatkan manfaat. Di pelajaran bahasa Arab untuk pemula ini, kita akan sedikit mengenal tentang kata sifat dan pemakaiannya dalam kalimat atau frase atau na'at man'ut (shifat-maushuf).

Kalian yang sudah pernah les atau kursus bahasa Arab pasti sudah tahu dan jauh lebih paham dari saya yang masih belajar. Dalam bahasa Indonesia, kita mengatakan "sebuah rumah besar" atau "rumah besar itu...". Kata besar tersebut disebut kata sifat dalam bahasa Indonesia dan disebut shifat atau na'at dalam bahasa Arab. Sedangkan kata rumah adalah kata benda yang disifati atau disebut maushuf atau man'uut. Jadi ketika kalian belajar na'at dan man'ut dalam bahasa Arab, yang dibahas tentunya tentang kata sifat, frase atau klausa dan kata benda yang disifati oleh kata sifat tersebut.

Na't itu bisa berupa isim atau jumlah (klausa). Na'at dan man'ut memiliki aturan cara menyusunnya, kalau sampai salah bisa membuat arti yang berbeda. Berikut ini aturan atau ketentuan dalam membuat na'at dan man'uut atau shifat maushuf yang berupa isim.

1.Na'at harus mengikuti man'ut dari ma'rifah atau nakirohnya. Jadi, jika man'utnya nakiroh, na'at harus nakiroh. Demikian juga jika man'ut (kata yang disifati) ma'rifah, na'at juga harus ma'rifah.
Contoh:
- sebuah rumah besar (a big house)
baitun kabiirun (بَيْتٌ كَبِيْرٌ) bukan (بَيْتٌ الْكَبِيْرُ) bukan pula (الْبَيْتُ كَبِيْرٌ)
- rumah besar itu (the big house)
al-baitu al-kabiiru (الْبَيْتُ الْكَبِيْرُ) bukan (الْبَيْتُ كَبِيْرٌ) bukan pula (بَيْتٌ الْكَبِيْرُ)
- al-baitu kabiirun (الْبَيْتُ كَبِيْرٌ), ini adalah kalimat bukan na'at man'ut, artinya Rumah itu besar bukan rumah besar itu.

2.Na'at harus ikut man'ut dari bilangan atau jumlahnya. Jika man'utnya mufrod, na'at juga mufrod. Jika man'utnya mutsanna, na'at juga harus mutsanna, dan begitu juga jika jamak.
Contoh:
- dua rumah besar (two big houses)
baitaani kabiirooni (بَيْتَانِ كَبِيْرَانِ), benar! sama-sama mutsanna
baitaani kabiirun (بَيْتَانِ كَبِيْرٌ), salah! kabiirun adalah mufrod, harusnya kabiirooni
baitun kabiirooni (بَيْتٌ كَبِيْرَانِ), salah! kabiirooni harus mufrod karena baitun mufrod.

3.Na'at harus ikut man'ut dari mudzakkar atau muannatsnya. Jika man'ut berjenis perempuan (muannats), na'at juga harus perempuan. Jika man'ut mudzakkar, na'at juga harus mudzakkar.
Contoh:
- baitun kabiirun (بَيْتٌ كَبِيْرٌ), betul! baitun itu isim mudzakkar sehingga na'atnya juga mudzakkar yaitu kabiirun bukan kabiirotun.
- madrosatun kabiirotun (مَدْرَسَةٌ كَبِيْرَةٌ), betul! madrosatun itu isim muannats sehingga na'atnya juga muannats yaitu kabiirotun bukan kabiirun.
- rojulun shoolihatun (رَجُلٌ صَالِحَةٌ), salah! rojulun kan laki-laki berjenis mudzakkar dong, sehingga na'atnya shoolihun bukan shoolihatun.

4.Na'at harus ikut man'ut dari segi i'robnya. Jika man'ut majrur, na'at juga ikut majrur, dst.
Contoh:
- anzhuru ilaa baitin kabiirin (أَنْظُرُ إِلَى بَيْتٍ كَبِيْرٍ), baitun majrur karena mengikuti huruf jarr ilaa sehingga kata sifat (na'at) kabiirun juga ikut majrur menjadi kabiirin.
- roaitu baitan kabiiron (رَأَيْتُ بَيْتًا كَبِيْرًا), kabiirun disini manshub karena berposisi sebagai objek dari kata kerja roaitu sehingga menjadi "baitan". Kabiirun mengikuti man'ut (baitan) sehingga ikut manshub menjadi kabiiron.

Na'at dalam bentuk isim juga bisa berupa frase penjelas yang memiliki arti "yang".
Contoh:
- telah datang seorang pria, yang istrinya sholihah
jaa'a rojulun shoolihatun zaujatuhu (جَاءَ رَجُلٌ صَالِحَةٌ زَوْجَتُهُ)
Kata rojulun adalah man'ut atau isim yang disifati oleh na'at (shoolihatun zaujatuhu). Shoolihatun merujuk pada istrinya (zaujatu hu).

Na'at ada juga yang berupa jumlah atau klausa. Setiap "jumlah" yang mengikuti isim nakiroh, maka ia adalah na'at.
Contoh:
- telah datang seorang pria yang sedang tertawa
jaa'a rojulun yadhhaku (جَاءَ رَجُلٌ يَضْحَكُ)
- telah datang seorang pria yang bapaknya sakit
jaa'a rojulun abuuhu mariidhun (جَاءَ رَجُلٌ أَبُوْهُ مَرِيْضٌ)

Demikianlah sedikit perkenalan kita dengan na'at dan man'ut. Semoga sedikit banyak bisa mempermudah kita dalam belajar bahasa Arab. Agar tidak bingung, silahkan kalian baca-baca dulu semua pelajaran bahasa Arab di sini dari awal. Terkadang kita susah memahami suatu pelajaran karena pelajaran dasar yang sebelumnya dilompati, padahal kita belum paham. Kita boleh belajar dengan memasang target, tapi jangan tergesa-gesa. Jika tergesa-gesa, kita bisa gagal paham dan berujung putus asa serta berhenti belajar.

Al-asmaaul Khamsah (Isim yang Lima) dalam bahasa Arab dan Contohnya


Al-asmaaul Khamsah (Isim yang Lima) dalam bahasa Arab dan Contohnya

Assalaamu'alaikum, saudara-saudara sekalian. Apakah kalian semua masih semangat belajar bahasa Arab? Semoga kita tetap semangat untuk mempelajari bahasa Arab sampai kita paham dan bisa berbincang-bincang dalam bahasa Arab, bisa membaca kitab-kitab kuning berbahasa Arab, dan lain-lain. Jika kita belum bisa menguasai bahasa Arab secara mendalam, minimal kita bisa menguasai dasar-dasarnya sehingga kita bisa lebih mudah mempelajari yang lain. Di pelajaran bahasa Arab kali ini kita akan mengenal Al-asmaaul khomsah (الأَسْمَاءُ الْخَمْسَةُ) atau Isim yang lima, yang jumlahnya memang ada lima.

Apa itu al-asmaaul khamsah? Secara sederhana asmaul khomsah adalah isim-isim yang memiliki i'rob sama ketika dalam posisi mudhof (mudhaf), dan menyelisihi isim yang umum. Isim pada umumnya memiliki tanda i'rob dhommah ketika marfu', fathah ketika manshub, dan kasroh ketika majrur. Jika isim yang umum itu berposisi sebagai mudhaf, harokat akhirnya tinggal diubah dari tanwin un, an, in menjadi u,a,i.

Contoh:
- buku milik Zaid (Zaid's book)
kitaabun + Zaidun --> kitaabu Zaidin (كِتَابُ زَيْدٍ)
- rumah seorang guru
baitun + mudarrisun --> baitu mudarrisin (بَيْتُ مُدَرِّسٍ)
- pena milik pak ustadz
qolamun + al-ustaadzu --> qolamul ustaadzi (قَلَمُ الْأُسْتَاذِ)

Pada contoh di atas kalian bisa melihat isim kitaabun, baitun dan qolamun ketika diidhofahkan (berposisi sebagai mudhof) hanya akhirannya saja yang berubah dari -un menjadi -u, sehingga menjadi kitaabu, baitu dan qolu dan tidak ada penambahan huruf lagi. Asmaaul khomsah berbeda, guys. Ketika sebagai mudhaf, tidak cukup berakhir dengan U saja, tetapi ditambah huruf waw jika marfu, alif jika manshub dan ya jika majrur.

Sebelum aku beri contoh tentang asmaul khomsah dalam pemakaian, kita hafalin dulu lima isim tersebut yaitu:
1.ayah: abun (أَبٌ)
2.kerabat suami or istri/ipar: hamun (حَمٌ)
3.saudara laki-laki: akhun (أَخٌ)
4.mulut: famun (فَمٌ)
5.pemilik: dzuu (ذُوْ)

Sebagaimana telah saya sebutkan sebelumnya, asmaul khomsah ini ketika sebagai mudhof tidak seperti isim pada umumnya yang hanya diubah dari UN menjadi U, AN menjadi A, dan IN menjadi I. Akan tetapi asmaul khomsah ini ditambah dengan waw jika marfu, alif jika manshub, dan ya jika majrur.
Contoh:
- ayah(nya) Zaid
Zaid's father bukan Mr Zaid !
abun+zaidun -> abuu zaidin (أَبُوْ زَيْدٍ) bukan (أَبُ زَيْدٍ)
- kerabat Mahmud
hamun+mahmuudun -> hamuu mahmuudin (حَمُوْ مَحْمُوْدٍ) bukan (حَمُ مَحْمُوْدٍ)
- saudara laki-laki Ali
akhun+'aliyyun -> akhuu 'aliyyin (أَخُوْ عَلِيٍّ) bukan (أَخُ عَلِيٍّ)
- mulutmu
famun+ka --> fuuka (فُوْكَ) bukan famuka (فَمُكَ) bukan fuka (فُكَ)
- hartawan (pemilik harta)
dzuu+maalun --> dzuu maalin (ذُوْ مَالٍ) bukan (ذُ مَالٍ)

Pada contoh di atas kalian bisa melihat bahwa kata abun ditambah zaidun menjadi abuu zaidin, kata abu mendapat tambahan huruf waw karena marfu. Isim umumnya tidak ditambah waw seperti pada kata kitaabun plus zaidun menjadi kitaabu zaidin tanpa tambahan waw. Jika asmaul khomsah tadi manshub (sebagai objek), tambahkan alif. Jika majrur (mengikuti huruf jarr), tambahkan ya. Khusus untuk famun menjadi fuu, faa dan fii, bukan famuu atau famaa atau famii. Dzu (pemilik, yang punya..) tidak bisa berdiri sendiri, harus kita tambahkan isim agar ada artinya, misal: dzuu maalin (pemilik harta), dzuu baitin (pemilik rumah), dll.

Contoh:
- saya melihat ayah (nya) zaid
roaitu abaa zaidin (رَأَيْتُ أَبَا زَيْدٍ) bukan (رَأَيْتُ أَبَ زَيْدٍ)
I have seen Zaid's father bukan I have seen Mr. Zaid
- saya bertemu bapaknya Zaid
marortu bi abii zaidin (مَرَرْتُ بِأَبِيْ زَيْدٍ) bukan (مَرَرْتُ بِأَبِ زَيْدٍ)

- saya melihat kerabat pak Mahmud
roaitu hamaa mahmuudin (رَأَيْتُ حَمَا مَحْمُوْدٍ) bukan (رَأَيْتُ حَمَ مَحْمُوْدٍ)
- saya bertemu dengan kerabatnya Ali
marortu bi hamii 'aliyyin (مَرَرْتُ بِحَمِيْ عَلِيٍّ)

- saya melihat saudara laki-laki Ali
roaitu akhoo 'aliyyin (رَأَيْتُ أَخَا عَلِيٍّ) bukan (رَأَيْتُ أَخَ عَلِيٍّ)
- aku bertemu dengan saudara laki-laki Ali
marortu bi akhii 'aliyyin (مَرَرْتُ بِأَخِيْ عَلِيٍّ)

- aku telah melihat mulutmu
roaitu faaka (رَأَيْتُ فَاكَ) bukan (رأَيْتُ فَكَ)
- aku memperhatikan mulutmu
anzhuru ilaa fiika (أَنْظُرُ إِلَى فِيْكَ)

- saya melihat hartawan
roaitu dzaa maalin (رَأَيْتُ ذَا مَالٍ) bukan (رَأَيْتُ ذَ مَالٍ)
- saya bertemu dengan hartawan
marortu bi dzii maalin (مَرَرْتُ بِذِيْ مَالٍ)

Demikianlah pembahasan sedikit tentang asmaul khomsah atau isim-isim yang lima, yang memiliki i'rob berbeda dari isim umumnya jika dalam posisi mudhof. Kalian bisa membaca pelajaran bahasa Arab sebelumnya tentang idhofah atau penyandaran yang juga bisa berarti kepemilikan. Thanks